Video itu dilaporkan viral dalam kurun dua bulan terakhir di kalangan pelajar Madiun. Video tersebar lewat WhatsApp.
Kendati demikian, polisi mengaku yang bersangkutan sudah mendapatkan pendampingan, baik dari Unit PPA Polres Madiun maupun Dinas Sosial.
"Infonya pelaku wanita agak trauma semenjak viral. Namun sudah diberikan pendampingan agar bisa bangkit," terang Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Logos Bintoro kepada wartawan di kantornya, Jumat (25/1/2019).
Digambarkan Logos, pelaku kerap terlihat murung dan jarang keluar rumah. Orang tuanya pun menjadi khawatir sehingga pihak terkait berupaya memberikan bantuan.
"Untuk Dinsos pendampingan ke rumah, pelaku dijemput pulang sepekan sekali. Kalau untuk PPA kadang mendatangi ponpes. Lewat pimpinannya tertutup motivasinya," terangnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Blabakan, Kecamatan Mejayan, Agus Prasetya. Dari pantauannya, petugas dari Dinas Sosial ke rumahnya.
"Setahu saya sejak viral anaknya jarang keluar rumah. Mungkin juga malu. Tapi pendampingan sudah sepertinya, dari Dinsos sering datang ke rumahnya," ungkap Agus. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini