Pemkot Bandung telah mengusulkan beberapa hal terhadap pihak konsorsium yang di antaranya terdapat BUMD Pemprov Jabar. Terbaru adalah permintaan agar dibuatkan jalur khusus sepeda motor di NS-Link.
Kepala Bappelitbang Kota Bandung Hery Antasari mengatakan permintaan tersebut tak lepas dari terus bertambahnya jumlah sepeda motor di Kota Bandung. Bahkan dari data yang ada sedikitnya SAMSAT Kota Bandung mengeluarkan 300 STNK motor baru per hari atau sekitar 108 ribu per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hery jumlah pemotor di Kota Bandung akan lebih besar. Sebab banyak juga warga dari daerah lain yang melintas atau datang ke Kota Bandung menggunakan motor.
Pemkot, kata Hery, tak memiliki kewenangan untuk melakukan pembatasan atau mengurangi kendaraan baru karena itu wilayah pusat. Sehingga yang bisa dilakukan adalah meminimalisir penggunaannya.
"Biaya transportasi publik kita lebih mahal 18 persen dan 2,2 kali lipat lebih lama. Maka wajar kalau orang masih memilih kendaraan pribadi yang murah dan cepat," ucapnya.
Di tempat yang sama Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan usulan untuk jalur motor telah disampaikan. Hanya saja belum ada jawaban apakah usulan tersebut diakomodir atau tidak.
Dari hasil pembicaraan awal pembuatan jalur khsusus tersebut cukup sulit terealisasi. Sebab dibutuhkan Right Of Way (ROW) atau lebar jalan yang cukup besar.
"Kalau dilihat kemarin itu rencananya untuk dua lajur mobil saja 12 meter, itu kali dua berarti 24 meter. Ditambah motor amannya 4 meter dikali dua jadi delapan. Berarti ROW yang dibutuhkan sekitar 32 meter," katanya.
Meski begitu Arif sangat berharap usulan tersebut bisa diakomodir agar bisa benar-benar meminimalisir kemacetan terutama yang disebabkan oleh jumlah motor yang semakin banyak. (tro/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini