Dalam acara pengajian Jaga Gawang Aswaja yang digelar belum lama ini di lingkungan Balaikota Semarang, ia tak hanya mengimbau pihak pemerintah, tapi juga pelaku usaha, masyarakat dalam berbagai organisasi, dan media untuk memberikan kontribusi demi kemajuan kota.
"Semarang ini tempat kita tumbuh dan besar. Jadi, mari bersama-sama mencintai, mendoakan, dan turut membangun. Ibarat mobil, Kota Semarang memiliki 4 roda, yaitu pemerintah, pengusaha, masyarakat, dan pewarta atau media. Ketika salah satu ban kempes, tentu mobil tersebut tidak dapat melaju dengan baik. Sebaliknya, jika keempat ban dalam kondisi baik, mobil akan melaju dengan cepat. Begitu pula dengan pembangunan kota," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengatakan Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa wanita adalah tiang negara. Jika wanitanya baik, maka negara pun baik. Sementara jika wanitanya rusak, maka rusak pula negaranya. Hal tersebut, menurutnya, menunjukkan bahwa sosok perempuan merupakan kekuatan dalam menopang pembangunan, termasuk di Kota Semarang.
Untuk itu, pihaknya berharap bahwa ibu-ibu yang tergabung dalam Majelis Sholawat dan Dzikir Jaga Gawang Aswaja yang digawangi oleh Trio Bu Nyai Semarang, yakni Nyai Hj Aminah Hadlor, Nyai Hj Afifah Adnan, Nyai Hj Umi Faidah Zaid akan menjadi pionir dalam melahirkan kaum perempuan yang baik dan sholehah. Sehingga perempuan dapat benar-benar menjadi tiang bagi negara, khususnya bagi Kota Semarang.
Dalam kesempatan itu, wali kota yang akrab disapa Hendi itu juga menyinggung tentang kesetaraan gender. Menurutnya, kesetaraan gender dapat diaplikasikan di antaranya dengan mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan, menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, perdagangan orang dan eksploitasi seksual, serta berbagai jenis eksploitasi lainnya.
Pengaplikasian lainnya adalah dengan menghapuskan semua praktik berbahaya, seperti perkawinan dini, mengenali dan menghargai pekerjaan mengasuh dan pekerjaan rumah tangga, menjamin partisipasi penuh dan efektif, serta kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan. Hal ini , kata Hendi, berlaku dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat. Selina itu menjamin akses universal terhadap kesehatan seksual, reproduksi, dan hak reproduksi. Indikatornya adalah menurunnya angka kematian ibu.
"Saat ini, bagi wanita tidak boleh lagi ada larangan untuk bekerja. Wanita harus berperan agar keluarganya hebat, kotanya juga makin hebat," tambah Hendi. (prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini