KPK Sebut Labirin Suap Meikarta untuk Kelabuhi Penegak Hukum

KPK Sebut Labirin Suap Meikarta untuk Kelabuhi Penegak Hukum

Haris Fadhil - detikNews
Rabu, 23 Jan 2019 19:41 WIB
Ilustrasi proyek Meikarta (Foto: Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta - Aliran duit suap terkait perizinan proyek Meikarta disebut diberikan kepada sejumlah pihak lewat banyak perantara. Hal tersebut diduga KPK sengaja dilakukan agar sulit diketahui oleh penegak hukum.

"Kami menduga upaya tersebut dilakukan untuk mempersulit penegak hukum mengetahui peristiwa yang sebenarnya. Baik dengan penggunaan kode-kode yang rumit, baik nama orang, atau nama tempat, atau kode pertemuan lain dan juga penggunaan banyak perantara," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2019).

Dia mengatakan KPK membutuhkan waktu satu tahun penyelidikan untuk membongkar kode-kode tersebut. Kini, semuanya akan dibeberkan di persidangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Penggunaan banyak perantara, seperti yang muncul sidang hari ini ataupun penggunaan sandi-sandi yang cukup kompleks, baik sandi nama tempat, ataupun nama orang. Itu kami bongkar dalam proses penyelidikan kemarin, yang memakan waktu hampir satu tahun. Tapi semua itu sudah diungkap dan akan dibuka di persidangan," ucapnya.

Dalam persidangan dengan terdakwa Billy Sindoro, Henry Jasmen Sitohang, Fitradjaja Purnama, dan Taryudi hari ini, jaksa KPK menelusuri benang merah aliran uang suap berkaitan dengan perizinan proyek Meikarta. Perpindahan uang dari satu orang ke orang lainnya dibeberkan para saksi yang dicecar jaksa dalam sidang.

Seperti tampak saat aliran suap terkait pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dibutuhkan Meikarta untuk 53 tower dan 13 basement dalam proyek tahap pertamanya. Aliran uang tidak hanya dari satu pihak ke pihak lainnya tetapi berputar. Instruksi yang diberikan pun berjenjang. (haf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads