Ustaz Ba'asyir, Anda Sudah Ditunggu Pulang ke Ngruki Hari Ini

Ustaz Ba'asyir, Anda Sudah Ditunggu Pulang ke Ngruki Hari Ini

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 23 Jan 2019 07:28 WIB
Ponpes Al-Mukmin Ngruki di Sukoharjo (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Sukoharjo - Pemerintah akhirnya tegas memberlakukan pembebasan bersyarat terhadap Ustaz Abu Bakar Ba'asyir. Di sisi lain, keluarga yang menginginkan bebas tanpa syarat tetap yakin Ba'asyir akan pulang hari ini.

Sejak Senin (21/1/2019) petang, persiapan penyambutan telah dilakukan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo. Tenda-tenda dipasang mengitari masjid, tempat dilaksanakannya penyambutan.

Wakil Direktur Bidang Sarana Ponpes Al-Mukmin, Muhammad Sholeh Ibrahim, mengatakan Ba'asyir akan bebas Rabu pagi ini (23/1/2019). Diperkirakan Ustaz Abu, demikian para ustaz dan santri Ngruki biasanya menyapanya, akan tiba di ponpes pukul 17.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Acara (penyambutan) di sini dimulai habis isya. Karena kalau hadirnya tepat jam 17.00 WIB tidak akan mungkin, nabrak salat magrib," ujarnya, Senin (21/1) malam.

Adapun acara penyambutan digelar dengan bentul syukuran. Sekitar 200 orang tokoh asal Solo dan sekitarnya diundang dalam acara penyambutan.

"Namun karena beliau adalah tokoh miliknya umat, kita tidak bisa memprediksi berapa kira-kira yang hadir. Namun kita tetap welcome," ujar dia.


Pejabat humas Ponpes Al-Mukmin, Muchson, memperkirakan akan ada dua ribuan orang yang akan menyambut Ustaz Abu Bakar Ba'asyir. Mereka berasal dari santri, ormas Islam dan tamu undangan.

"Dari santri saja sudah 1.300-an orang. Mereka nanti menunggu di masjid. Yang di dalam nanti hanya tamu undangan," ujar Muchson saat ditemui di Ponpes Al-Mukmin, Selasa (22/1).

Dari kalangan ormas Islam, Endro Sudarsono, juga telah menyiagakan personel untuk ikut mengamankan lalu lintas di rute yang dilewati Abu Bakar Ba'asyir. Di sekitar pesantren, barikade penyambutan juga telah dipersiapkan.

"Besok penjagaan lalu lintas mulai dari pertigaan Sriwedari sampai ke ponpes. Kalau barikade hanya dari Pringgolayan sampai ke pondok pesantren," ujarnya saat ditemui di Ponpes Al-Mukmin, Senin (21/1) malam.


Dia berjanji tidak akan ada pengerahan massa ataupun konvoi yang menjemput Abu Bakar Ba'asyir.

"Tidak ada pengerahan massa. Kita memastikan tidak ada penjemputan hingga konvoi. Kita sudah koordinasi dengan kepolisian," kata dia.

Dari pihak kepolisian pun telah dimintai bantuan keluarga untuk mengamankan acara penyambutan tersebut. Ratusan aparat akan disiagakan di sejumlah titik.


"Yang jelas dari Polres Sukoharjo sudah menyiapkan pengamanan, baik terbuka maupun tertutup. Untuk sementara 260 personel ditempatkan di beberapa titik, mulai rute yang dilewati, lokasi, maupun beberapa titik yang lain," ujarnya saat dihubungi detikcom, Selasa (22/1).

Pihaknya juga memprediksi adanya massa yang akan menyambut Ba'asyir di titik-titik luar ponpes. Dia mengaku telah melakukan pemetaan terkait tempat berkumpulnya massa.

"Prediksi dari intelijen tidak tertutup kemungkinan ada kelompok yang menyambut, mungkin di beberapa titik di jalan. Sudah kita antisipasi," katanya.

Tadi malam Presiden Jokowi kembali berbicara tentang pembebasan Ba'asyir. Dia seolah menarik semua kemudahan yang sempat bakal diberikan kepada Ba'asyir.

"Ada mekanisme hukum yang harus kita lalui. Ini namanya pembebasan bersyarat. Bukan pembebasan murni, pembebasan bersyarat. Nah, syaratnya harus dipenuhi," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/1) malam.


Abdul Rochim, putra Abu Bakar Ba'asyir yang mengatakan sejak Selasa pagi berada di Lapas Gunung Sindur, mengaku masih memantau kejelasan pembebasan ayahnya. Dia enggan berkomentar mengenai pernyataan presiden yang memberikan syarat menandatangani ikrar cinta NKRI dan cinta Pancasila.

"Mereka (pemerintah) sendiri masih bingung, kita masih menunggu kejelasannya," ujar Iim, sapaannya, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (22/1) malam.

"(Soal pernyataan Jokowi) kami masih belum bisa komentar. Nanti kita tunggu dulu kejelasannya," tutup dia.

(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads