"Ketika memang dari sekian banyak tulang sudah dievakuasi, maka kami akan bicarakan ke pihak Lion apakah mereka tetap mau bantu mencari tulang-belulang yang sisanya yang titik koordinatnya sudah kami simpan apakah tidak," kata perwakilan keluarga korban Lion Air, Anton, kepada wartawan di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Selasa (22/1/2019).
Anton merupakan keluarga dari korban atas nama Rian Ariandi (23) asal Lubuklinggau. Anton menyatakan pihak keluarga korban sudah menyediakan dana untuk 'berangkat' mencari sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau jenazah yang terkait 64 yang belum ketemu, kami sudah dapat report-nya itu ada empat kantong yang sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Polri dalam proses identifikasi itu perlu waktu 17 hari. Karena mengingat itu rentang waktu tulang belulang masuk bulan ke-3, jadi tingkat kesulitan sangat sulit. Jadi kami masih menunggu hasil identifikasi itu," ungkap Anton.
Anton menyebut sejauh ini masih ada sekitar 50 anggota keluarga yang masih bertahan di Hotel Ibis, Jaktim, tempat posko kecelakaan pesawat Lion Air itu. Dalam rapat keluarga korban itu, Anton mengatakan juga dibahas terkait pertemuan perwakilan keluarga korban dengan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah beberapa hari lalu.
Rapat itu juga membahas terkait asuransi yang seharusnya diterima oleh pihak keluarga korban. Anton menyebut pihak terkait harus menuruti peraturan yang diatur dalam Pemernhub Nomor 77 Tahun 2011. Namun ia mengatakan masih ada keluarga korban yang belum menerima asuransi tersebut.
"Kalau terkait klaim asuransi dibulatkan oleh asuransi pihak Lion Rp 1,3 M itu sebagai ganti kerugian dan Rp 50 juta sebagai kompensasi ganti rugi bagasi. (Asuransi) belum 100 persen (terpenuhi)," kata Anton.
![]() |
Total penumpang dan awak kabin yang ada di pesawat Lion Air PK LQP adalah 189 orang. Hingga proses identifikasi ditutup, total korban yang bisa diidentifikasi berjumlah 125 orang.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini