Nicholay, yang mengaku mengenalkan Jokowi kepada adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menceritakan awal mula Jokowi dipilih sebagai cagub DKI. Nicho merupakan lawyer Hashim sekaligus simpatisan Partai Gerindra. Menurut dia, awalnya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak mau mendukung Jokowi. Prabowo-lah yang kemudian membujuk Mega.
"Ibu Mega diyakinkan (Prabowo), kita butuh pemimpin baru, pembaharuan. Akhirnya Ibu Mega luluh dan setuju dengan ketentuan pembiayaan, 50:50 ditanggung bersama," ucap Nicho di Seknas Prabowo-Sandi, Jalan Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nicho, dalam perjalanannya, akhirnya biaya untuk Jokowi-Ahok lebih besar ditanggung oleh Gerindra, dalam hal ini Hashim Djojohadikusumo. Sedangkan PDIP disebutnya hanya sedikit menggelontorkan dana.
"Namun, di dalam perjalanan, menjadi tanggungan Gerindra, dalam hal ini 90 persen untuk biaya politik. Dalam hal ini Pak Hashim dan Pak Prabowo," ucap Nicho.
Dia tidak mengatakan nominal dana yang digelontorkan. Nicho menyebut dana yang dikeluarkan Hashim untuk Jokowi-Ahok saat itu puluhan miliar rupiah.
"Berapa? Di media online disebut Rp 600 miliar, tidak, tidak sampai segitu. Puluhan sampai mendekati seratus miliar," ucapnya.
Nicho pun mengkritik PDIP, yang juga partai pengusung Jokowi-Ahok tapi sedikit memberi kontribusi. Baik Gerindra maupun PDIP dianggap tahu total dana yang dikeluarkan oleh masing-masing partai.
"Oleh karena itu, keluarlah penyataan dari Hasto (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto), mengakui bahwa Jokowi menggunakan dana Pak Hashim, katanya gotong royong. Tapi kita gotong, dia yang royong," ucap Nico.
Isu soal Hashim membiayai Jokowi saat Pilgub DKI 2012 muncul lantaran Jokowi menyatakan tidak mengeluarkan uang sedikit pun ketika maju sebagai cagub. Pernyataan itu dilontarkan Jokowi saat tengah debat pilpres melawan Prabowo.
Pihak Prabowo pun bereaksi dan menyatakan Jokowi dibiayai Hashim. PDIP tak membantah adik Prabowo itu membantu dana Jokowi. Meski begitu, PDIP menyatakan mereka dan Gerindra saling berbagi peran.
"Tapi kalau kita lihat biaya besar Gerindra untuk kampanye itu about Pak Pak Prabowo Subianto dan Pak Jokowi dan Ahok itu cuma figuran. Jadi kalau sekarang dia ngomong bermiliar-miliar serangan udara, serangan darat ya seluruh PDIP, saya di Jakut-Jakbar, Ganjar di pinggir rel kereta api, semua pegang," ungkap politikus PDIP Eva Sundari.
Saksikan juga video 'Jokowi-Prabowo Dilaporkan soal Dugaan Pelanggaran Dana Kampanye':
(aik/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini