"Telah terjadi erupsi Gunung Agung, Bali, pada tanggal 21 Januari 2019 pukul 17.00 Wita, namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi Β± 1 menit 17 detik," tulis Data Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Senin (21/1/2019).
Saat ini cuaca di sekitar wilayah Bali mengalami hujan deras. Pantauan puncak Gunung Agung pun tertutup kabut. Masyarakat tetap diimbau waspada dan menjauhi radius 4 km zona bahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan, agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apa pun, di Zona Perkiraan Bahaya, yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru," ujarnya.
Masyarakat yang tinggal ataupun beraktivitas di sekitar Gunung Agung juga diminta waspada terhadap ancaman lahar hujan. Apalagi di musim hujan ini material erupsi di area puncak rawan.
"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi, terutama pada musim hujan, dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landasan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung," terangnya. (ams/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini