Anak Korban Pembunuhan Dukun di Pasuruan Bantah Ayahnya Santet Pelaku

Anak Korban Pembunuhan Dukun di Pasuruan Bantah Ayahnya Santet Pelaku

Muhajir Arifin - detikNews
Senin, 21 Jan 2019 13:37 WIB
Wasiah, salah satu anak korban Sya'roni. (Foto: Muhajir Arifin)
Pasuruan - Polisi menyebut pembunuhan dua warga Pasuruan dengan cara dibakar oleh seorang dukun bermotif dendam. Disebutkan polisi, dendam ini didasari sakit hati pelaku karena pernah disantet korban.

Belum dipastikan siapa di antara kedua korban, yaitu Sya'roni (58), warga Rembang dan Imam Sya'roni (70), warga Kraton, yang disebut menyantet korban. Namun keluarga Imam Sya'roni tegas menyangkal tuduhan tersebut.

Ubaidillah, salah satu anak korban menegaskan ayahnya merupakan guru mengaji dan rutin menjadi imam di musala di depan rumah mereka.

Selain itu, keseharian korban adalah menggarap sawah dan tukang pijat.


"Itu tidak benar. Tanyakan saja ke orang-orang," kata Ubadillah saat dikonfirmasi detikcom usai pemakaman ayahnya, Senin (21/1/2019).

Hal senada juga diutarakan Wasiah, anak sulung korban. "Kasihan, bapak orang baik," ujar Wasiah sambil menangis.

Anak Korban Pembunuhan Dukun di Pasuruan Bantah Ayahnya Santet PelakuSuasana takziah di rumah Imam Sya'roni. Di musala inilah Sya'roni juga sering menjadi imam salat. (Foto: Muhajir Arifin)

Sambil terus menangis, Wasiah juga meminta agar ayahnya mendapat keadilan, yaitu dengan menghukum mati pelaku.

"Hukum mati," tuturnya singkat.


Diberitakan sebelumnya, Kapolres Pasuruan AKBP Rizal Martono mengungkap bahwa motif tersangka membakar korban adalah ingin balas dendam karena pernah disakiti dengan ilmu hitam.

"Diduga tersangka dendam kepada korban karena pernah menderita sakit akibat disantet oleh korban," jelas Rizal.

Namun polisi tak akan berhenti begitu saja pada pengakuan tersangka terkait motif pembunuhan. Menurutnya, masih ada kemungkinan motif lain di balik pembunuhan keji tersebut. "Kami masih mendalami kasus ini," imbuh Rizal. (lll/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.