Kematian rusa tutul awalnya diketahui oleh pekerja yang biasa merawat rusa-rusa, Minggu(20/1/2019) pagi. Saat itu terlihat, 12 ekor rusa sudah dalam kondisi mati mengenaskan.
Rusa tutul diduga diserang ketika berada di tempat penangkaran. 12 Ekor rusa mati, ditemukan sejumlah luka bekas gigitan.
"Dua ekor lainnya hilang. Yang 12 mati di dalam kandang. Total rusa tutul yang dikembang biakkan Perhutani setempat ada 14 ekor," ungkap Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah VI Probolinggo, Mamat Rohimat saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (20/1/2019), malam.
Mamat mengaku, pihaknya mendapat laporan dari Perhutani setempat, yang mengabarkan jika 14 ekor rusa tutul yang dimiliki mati.
Dua ekor lainnya, tak ditemukan di lokasi kejadian. "Kami dapat laporan dari Perhutani, dan besok rencana akan mendatangi TKP," tegas Mamat dalam sambungan telpon.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Pemburu Rusa di Pulau Komodo
Mamat mengaku, jika pihaknya hanya sebagai pihak yang memberikan izin pengembang biakkan rusa tutul di obyek wisata Coba Jahe.
Perhutani selaku pihak penerima izin, sukses memelihara dan mengembang biakkan satwa tersebut. "Jadi kami memberi izin ke Perhutani, dan mereka melaporkan kejadiannya," beber Mamat.
Kematian belasan rusa tutul ini tengah dalam penyelidikan. Aparat kepolisian, Perhutani dan pegiat satwa dilindungi ikut turun tangan menindak lanjuti kejadian tersebut. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini