"Harapan pendidikan politik dengan memberikan kisi-kisi terhadap paslon ternyata tidak efektif dengan sedikitnya responden yang belajar hal baru dari debat perdana kemarin. KPU harus mempertimbangkan untuk tidak memberikan kisi-kisi pada debat selanjutnya karena ternyata tidak efektif mendidik pemilih seperti yang diharapkan," jelas Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (20/1/2019).
Sebanyak 61,3% persen responden menjawab Jokowi tak menawarkan hal baru. Sedangkan untuk Prabowo, ada 54,1% responden yang menyebut capres nomor urut 02 itu tak menawarkan hal baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Faktor Sandiaga ini memang lebih dominan dibandingkan Ma'ruf Amin, sayangnya dalam debat, Sandiaga hanya mendapat porsi sekitar 20% saja," tutur Kunto.
"Kami bertanya kepada 463 responden kami sehari sebelum debat dan terdapat 25,2% yang belum menentukan pilihan. Setelah debat, kami hubungi kembali dan yang belum memutuskan tinggal 9,4%. Karena jarak antara survei pra dan pasca debat hanya dua hari, kami menyimpulkan bahwa efek debat dan komentar tentang debat di media konvensional dan media sosial yang menyebabkan perubahan sikap pemilih ini," jelasnya.
Telesurvei ini dilakukan Rabu (16/1) hingga Jumat (18/1) siang. Data panel responden berjumlah 2499 orang yang didapatkan dengan teknik multistage random sampling dan telah diwawancara secara tatap muka pada tahun 2018.
Dari 2499 responden hanya 463 responden atau 18,52% yang merespon telesurvei ini, dengan demikian perlu kehati-hatian dalam menginterpretasikan dan melakukan generalisasi dari hasil survei ini terkait bias non-respon yang tinggi. Survei pada 463 responden ini memiliki margin of error Β±4,55% pada tingkat kepercayaan 95%.
Tonton video 'PARA Syndicate Sebut Debat Perdana Pilpres Masih Icip-Icip':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini