"Kalau melihat harapan masyarakat sepertinya ingin sesuatu yang tidak kaku dan monoton ya. Memang kurang greget," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade kepada wartawan, Jumat (18/1/2019).
Selain itu, Andre juga mengkritik moderator debat, yakni Ira Koesno dan Imam Priyono. Dia menilai moderator debat terlalu banyak bicara. Andre mengatakan hal itu menyebabkan pasangan capres-cawapres tak punya banyak ruang untuk saling mendalami visi misi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Andre belum bisa mengatakan aspek mana yang ingin diubah BPN dalam debat berikutnya. Ia menyebut BPN Prabowo-Sandi akan melakukan evaluasi internal terkait debat pada 17 Januari lalu.
"Kami nanti akan rapat evaluasi mungkin dalam beberapa hari ke depan. Nanti akan dibahas soal debat perdana kemarin. Baru setelah itu kami bisa memutuskan," kata Andre.
Sebelumnya, KPU mengatakan kemungkinan format debat capres-cawapres akan diubah pada debat kedua mendatang. Perubahan format ini dimungkinkan setelah KPU menggelar evaluasi.
"(Format debat diubah) bisa, bisa, nanti tergantung evaluasi. Pokoknya KPU ingin menyelenggarakan debat yang tujuan utama tercapai. Tujuan utama debat itu pemilih tahu betul visi-misi paslon itu apa. Karena kampanye itu tujuannya penyampaian visi misi, program, jadi tujuan utama harus tercapai," ujar Ketua KPU Arief Budiman di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
Saksikan juga video 'PARA Syndicate Sebut Debat Perdana Pilpres Masih Icip-Icip':
(tsa/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini