AHY Kritik Jokowi yang Tanya Urusan Parpol di Debat Capres

AHY Kritik Jokowi yang Tanya Urusan Parpol di Debat Capres

Arief Ikhsanudin - detikNews
Jumat, 18 Jan 2019 00:59 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (Ahmad Bil Wahid/detikcom)
Jakarta -

Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik capres Joko Widodo (Jokowi) saat debat capres. Dia, tidak seharusnya bertanya soal Partai Gerindra yang dibawahi oleh capres Prabowo Subianto.

"Berjalan dengan fair. Tapi saya berharap tentunya bisa lebih fokus terhadap substansi. Kalau tadi ada beberapa pertanyaan kok ditanyakan tentang partai," kata AHY kepada wartawan setelah menyaksikan debat di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).

Bagi AHY, debat capres tersebut adalah debat sebagai calon presiden. Jadi tidak seharusnya pertanyaan seperti itu dilontarkan.





SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal ini capres, calon kepala negara, calon kepala pemerintahan, seharusnya pertanyaan dan tanggapan difokuskan pada hal-hal berkait negara dan pemerintahan," sambung AHY.

AHY menganggap pertanyaan itu adalah pertanyaan pribadi. Tidak ada kaitannya dengan tema debat yang diusung KPU.

"Saya pikir, nggak relevan jika bertanya tentang partainya. Setelah (itu) tanya temannya, keluarganya, bagi saya nggak relevan. Bagi saya, seharusnya pertanyaan lebih membuka pemahaman publik terhadap calon-calon mereka, tentang isu-isu, hukum, HAM, korupsi, terorisme," kata AHY.

Dalam debat capres, Jokowi bertanya dua hal yang berkaitan dengan Partai Gerindra. Pertama soal caleg mantan napi korupsi, dan kedua soal keterwakilan perempuan di partai.

Menurut Jokowi, capres Prabowo Subianto, yang juga Ketum Partai Gerindra, bertanggung jawab soal caleg Gerindra eks napi koruptor.

"Kita tahu korupsi adalah kejahatan luar biasa, bahkan Pak Prabowo katakan sudah stadium 4 meskipun saya ndak setuju, saya ndak setuju," ujar Jokowi.

"Tapi menurut ICW, partai yang Bapak pimpin paling banyak calonkan mantan napi korupsi. Calon itu yang tanda tangan Ketum, berarti Pak Prabowo tanda tangan," ujar Jokowi.




Soal gender, Jokowi menyebut struktur Partai Gerindra tidak mencerminkan kesetaraan gender. Hal ini dilihat dalam struktur partai.

"Dari visi-misi Bapak, setiap kebijakan akan berperspektif gender dan akan memprioritaskan perempuan. Tapi struktur partai yang Bapak pimpin mulai dari ketua umum, wakil ketua umum, semuanya laki-laki. Bagaimana Bapak menjawab inkonsistensi ini?" tanya Jokowi.

"Kita punya sayap partai, Perempuan Indonesia Raya dan kita punya caleg perempuan terbanyak, undang-undang mewajibkan 30 persen, kita hampir 40 persen mungkin, tidak sampai 40 (persen) tapi mendekati dan itu tekad kami, kita mengakui ini perjuangan kita belum puas," kata Prabowo dalam debat capres.



Simak juga video 'AHY: Debat Kok Tanya Partai, Harusnya Terkait Negara':

[Gambas:Video 20detik]

(aik/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads