"Debat berjalan baik, kondusif. Kedua belah pihak memberikan hal positif bagi bangsa, Pemilu 5 tahun sekali, tapi bangsa Indonesia terus ada, terus maju," ujar Ketua TKN Erick Thohir dalam jumpa pers usai debat capres di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).
Erick menyebut Jokowi-Ma'ruf menebarkan semangat optimisme lewat kinerja yang dibangun pemerintahan Jokowi. Sedangkan Ma'ruf dinilai bisa menghadirkan solusi terbaik saat tampil pada debat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paslon kami bisa tebarkan semangat optimisme yang telah dibangun 4 tahun terakhir, ini pondasi untuk kemajuan Indonesia. Cawapres kita yang Alhamdulillah jelas sekali sebagai kiai dia bisa tampil berikan solusi yang tentramkan masyarakat di mana ketika isu diangkat, beliau jawab ada hal yang harus dilakukan," papar Erick.
Dalam debat capres, Jokowi-Prabowo saling 'serang' menggunakan sejumlah contoh. Di awal debat capres, Jokowi langsung bicara soal komitmen penyelesaian pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM).
"Kita masih memiliki kasus pelanggaran berat HAM masa lalu. Tidak mudah karena masalah kompleksitas dan pembuktian. Harusnya ini sudah selesai pada peristiwa terjadi, tapi kami tetap berkomitmen menyelesaikan kasus HAM," kata Jokowi dalam debat capres.
Sedangkan Prabowo 'mengejar' Jokowi soal pejabat penegak hukum yang berafiliasi parpol. Kondisi ini disebut Prabowo dan cawapresnya Sandiaga Uno membuat ketidakpastian hukum.
"Bapak sudah mimpin 4 tahun. Apa yang bisa dilakukan segera supaya tidak terjadi yang kita khawatirkan. Penegakan hukum hanya untuk orang kuat. Itu yang ditanya wakil presiden saya. Karena jabatan-jabatan penting diserahkan ke kader yang aktif di partai politik," tanya Prabowo kepada Jokowi.
Jokowi menyebut seharusnya tidak boleh ada diskriminasi terhadap pejabat. Apakah berlatar belakang dari parpol atau dari profesional.
Simak Juga 'Visi-Misi Jokowi-Ma'ruf Vs Prabowo-Sandi di Debat Perdana':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini