Seperti dilansir Anadolu Agency dan Press TV, Kamis (17/1/2019), Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyebut penangkapan Hashemi itu sebagai 'permainan politik'.
Hashemi yang lahir di AS dan sempat menjadi warga negara AS dengan nama asli Melanie Franklin ini, ditahan setelah mendarat di Bandara Internasional St Louis Lambert di St Louis, Missouri pada Minggu (13/1) waktu setempat. Alasan penahanannya tidak diketahui secara jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak ditahan, Hashemi baru diperbolehkan menghubungi keluarganya pada Selasa (15/1) malam waktu setempat.
"Marzieh Hashemi merupakan istri dari seorang warga Iran dan oleh karena itu, merupakan warga negara Iran dan kami memandangnya sebagai tugas kami untuk membela hak-hak warga negara kami," tegas Menlu Zarif dalam wawancara dengan jaringan media Iran Arab, Al Alam.
"Langkah AS dengan menangkapnya merupakan sebuah langkah politik yang tidak bisa diterima dan sebuah pelanggaran kebebasan berbicara," imbuhnya.
"Atas dasar itu, Amerika harus segera mengakhiri permainan politik ini," ujar Menlu Zarif.
Baca juga: Iran Gagal Luncurkan Satelit ke Orbit |
Hashemi yang seorang mualaf ini telah tinggal di Iran selama bertahun-tahun. Pada hari dia ditangkap, Hashemi hendak mengunjungi saudara laki-lakinya yang sakit juga menemui anggota keluarganya yang lain di AS.
Setelah ditangkap, Hashemi dibawa ke sebuah pusat penahanan di Washington DC. Kepada anak perempuannya, Hashemi menyebut dirinya diborgol dan dirantai di bagian kaki serta diperlakukan seperti pelaku kriminal. Tidak hanya itu, jilbab yang dipakai Hashemi juga dilepas secara paksa dan dia diambil fotonya tanpa jilbab oleh otoritas penahanan setempat.
Hingga kini, Hashemi belum didakwa secara resmi oleh otoritas AS. Belum ada komentar resmi dari otoritas AS terkait kasus Hashemi ini.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini