Sosok kreatif Kota Bandung Dadan Ruskandar atau yang lebih dikenal dengan Dadan Ketu berharap pemerintah segera mengambil tindakan dengan kondisi BCH saat ini. Terlebih mengenai isu pungli yang kini tengah merebak.
"Kalau pun ada pungli segera ditindak supaya komunitas kreatif tetap percaya untuk memakai tempat itu. Tidak ada kekhawatiran dan dibuat nyaman untuk berkreasi," ujar Dadan yang juga mengurusi Sub Design Store di BCH, Jalan Laswi, Rabu (15/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadan masih ingat betul bagaimana ia bersama teman-temannya jatuh bangun dari awal untuk membuat hidup BCH. Terlebih dalam meyakinkan para komunitas untuk mau beraktivitas di gedung BCH.
![]() |
"Kalau di design store, display memamerkan barang kreatif. Tetapi tidak boleh ada transaksi. Memang terhambat dari situ. Perlu ada pemecahan di situ. Orang punya karya, punya produk, bisa jualan di situ," katanya.
Harapan juga dilontarkan oleh penggiat literasi dan komunitas dongeng, Claudine Patricia. Semula dia mengelola perpustakaan di BCH. Caludine mulai mengumpulkan buku-buku hingga mencapai 2 ribu buah dan menggelar kegiatan rutin tiga minggu sekali.
"Awalnya banyak anak-anak, warga sekitar yang hanya main saja ke BCH. Lama-lama mereka mulai masuk ke perpustakaan dan baca-baca buku," katanya.
![]() |
Eks koordinator kegiatan BCH, Febby Lorentz, sebagai bagian dari kreator Kota Bandung tak akan patah semangat dalam berkreasi. Ia menyebut tak ada batasan bagi seorang kreator untuk berkarya apalagi tergantung pada pemerintah.
"Kalau bisa disebut sekarang kita terusir dari sana, bukan berarti kita padam. Kita akan terus ada, dan sekarang mencari tempat baru," ujar Febby.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini