Rencana kedatangan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melakukan safari kunjungan di berbagai lokasi di Pantura dijadikan moment oleh warga untuk mengadukan Kades Bangsri, Devi Ferdian Susanto. Warga akan mendesak Gubernur untuk mengusut dugaan penyimpangan dana desa Rp 1,6 miliar.
Awalnya, warga berkumpul di depan kantor desa dengan membentangkan spanduk tuntutan agar kades turun dari jabatannya. Namun suasana menjadi memanas setelah ada massa pendukung kades yang menghalangi aksi ini. Mereka pun akhirnya terlibat bentrokan di halaman depan kantor desa.
Aksi awalnya adalah menuntut transparansi dana desa (Foto: Imam Suripto/detikcom) |
Warga bahkan memburu pendukung kades yang melarikan diri ke belakang balai desa. Salah satu pendukung kades ini pun menjadi pelampiasan massa. Beberapa warga memukul dan menendang orang tersebut hingga akhirnya berhasil diamankan petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi warga mulai memanas (Foto: Imam Suripto/detikcom) |
Salah seorang warga Desa Bangsri menyebut, aksi warga ini karena kades tidak mampu dalam mengelola dana desa. Dana desa Rp 1,6 miliar tidak dilaksanakan secara benar dan tidak dirasakan hasilnya oleh warga.
"Kami tidak merasakan apapun dari pembangunan desa. Banyak jalan desa rusak dan sampah dimana-mana karena tidak terurus," ujar Udin (37) salah satu warga setempat.
Sekretaris Kecamatan Bulakamba, Eko Supriyanto, mengatakan keributan ini bertepatan dengan rencana kunjungan Gubernur ke Desa Bangsri. Hingga berita ini ditulis, Gubernur belum memastikan kehadirannya di desa tersebut.
"Sampai sore ini belum ada kejelasan. Apalagi ada keributan seperti ini," ujarnya singkat. (mbr/mbr)












































Aksi awalnya adalah menuntut transparansi dana desa (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Aksi warga mulai memanas (Foto: Imam Suripto/detikcom)