"Buat Pak Kiai Ma'ruf, maka time keeping, time management. Itu waktunya pendek, tapi key point-nya bisa tersampaikan. Ini kan tidak gampang," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Namun, Arsul mengatakan, Ma'ruf sangat siap menghadapi debat. Alasannya, menurut Arsul, Ma'ruf terbiasa dengan kegiatan debat dalam kultur NU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pelatihan soal manajemen waktu, Ma'ruf disebutkan bakal menyelipkan perspektif keagamaan dalam tema debat perdana esok hari. Tema debat adalah hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
Perspektif dari sisi agama, kata Arsul, diperlukan untuk menjawab berbagai tudingan bahwa pemerintah anti-Islam dan tidak peduli kepentingan umat.
"Pemerintahan ini kan dilabeli anti-Islam, pro-PKI, dan sebagainya. Nggak peduli sama kepentingan umat Islam. Label-labelnya itu kan terus ada sampai sekarang. Itu ikhtiar untuk menjelaskan pada masyarakat bahwa labeling itu tidak berdasar," kata Arsul.
Namun Arsul tak menjelaskan lebih jauh soal perspektif keagamaan yang akan dibawa Ma'ruf dalam debat. Ia mengatakan hal tersebut tengah difinalkan tim.
"Kalau soal teknis dan kemudian pilihannya yang mana, tentang sisi-sisi keagamaan, yang diharapkan Kiai Ma'ruf Amin juga menampilkan dalam debat, ya. Itulah yang hari ini sedang difinalkan," ucapnya.
Saksikan juga video 'Jelang Debat, Intesitas Pertemuan Jokowi-Ma'ruf Meningkat':
(tsa/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini