Viral Vandalisme Jembatan Panus Depok, Kepsek: Murid Diajak Mabuk

Viral Vandalisme Jembatan Panus Depok, Kepsek: Murid Diajak Mabuk

Matius Alfons - detikNews
Selasa, 15 Jan 2019 14:57 WIB
Foto: dok. istimewa
Depok - Aksi vandalisme di Jembatan Panus, Depok, jadi viral di media sosial. Dalam rekaman video, terdapat tulisan 'SMK Purnama' di dinding jembatan bersejarah itu.

Kepala SMK Purnama Yus mengakui aksi vandalisme itu dilakukan salah satu oknum siswa. Yus mengungkap siswanya itu dipaksa oleh sekelompok anak muda dan sebelumnya dicekoki minuman keras.

"Jadi diajak mabuk itu anak itu. Diajak mabuk malam Minggu jam 22.00 WIB, terus ditanya 'Kamu sekolah di mana?' Terus ditendang suruh nulis nyoret-nyoret di jembatan itu pakai piloks. Akhirnya kan jadi ramai ini," jelas Yus saat ditemui detikcom di kantornya, Jalan Sonokeling Ketapang V, Bakti Jaya, Sukmajaya, Depok, Selasa (15/1/2019).

Yus mengaku kaget sekaligus menyesalkan kejadian itu karena melibatkan anak didiknya. Apalagi sekolahnya sempat didatangi polisi dan komunitas Sungai Ciliwung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang anaknya di komunitas Ciliwung. Masih sekolah kelas 3 SMK anaknya," imbuhnya.

Menanggapi kejadian tersebut, pihak sekolah mengecat kembali jembatan tersebut. Saat ini tulisan 'SMK Purnama' sudah menghilang dari jembatan tersebut.

"Pihak sekolah sudah melakukan pengecatan, bahkan memberi nasihat dan komentar ke pihak Ciliwung. Ya mau gimana, (anaknya) dicekokin, ditendang, disuruh nyoret, terus gimana," tuturnya.

Pihak sekolah juga memberikan 'hukuman' kepada siswa tersebut. Siswa tersebut diminta menghapus semua vandalisme yang ada di jembatan, didampingi komunitas Ciliwung.

"Iya anaknya sudah siapin cat berapa kilo tadi tuh, saya suruh muter kalau ada tulisan (SMK Purnama) lagi saya suruh tambelin cat. Pihak sekolah beri hukumannya selama dua hari itu kita minta hapusin tulisan-tulisan bersama dengan komunitas Ciliwung. Dia ini korban, tapi kita suruh tanggung jawab," paparnya.

Soal siapa yang mencekoki muridnya itu, Yus mengaku tidak tahu-menahu. Dia menduga pelakunya orang luar Depok.

"Bukan orang Depok, Pak, masalahnya yang memaksa anak sekolah kami. Orang luar dia, bukan orang Depok, infonya paling anak Tanjung Priok atau Tanah Abang," sambungnya.



(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads