Gatot mengatakan perlu dipahami bahwa Pemilu 2014 berbeda dengan Pemilu 2019. Pada 2019, pilpeg dan pilpres digelar serentak.
"Dalam pemilihan anggota legislatif, mereka tentunya akan bertarung dengan internal mereka sendiri, ini menimbulkan potensi kerawanan yang akan muncul di lapangan," ujar Gatot saat diskusi publik bertajuk 'Hoaks, Pemilu, dan Penegakan Hukum' di Hotel Pullman, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot mengatakan kontestasi politik itu wajar jika menimbulkan suasana yang panas. Karena itu, pihaknya telah menentukan langkah untuk mengatasi panasnya politik ketika pemilu nanti.
"Kontestasi politik membuat hawa panas itu wajar. Tapi kami sudah siapkan langkah penegakan hukum. Langkah kita yang pertama itu langkah persuasi, dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat," katanya.
Jika langkah tersebut tidak membuat masyarakat jera, polisi akan langsung melakukan penegakan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kalau ini tidak bisa kita lakukan adalah penegakan hukum, itu yang terakhir. Ini yang kita lalukan ini diperhatikan kepada masyarakat kita semua," jelasnya.
Selain itu, Gatot mengajak seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh dengan isu yang tidak benar. Warga diimbau tidak sembarang menyebarkan isu yang tidak jelas sumbernya.
"Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, mari kita sama-sama, kita buat kontra-narasi yang menjelaskan bahwa ini berita hoax dan yang benar kayak gimana, terus kalau dapat berita itu jangan di-share, kita tabayyun dulu. Tapi yakinlah kalau kita punya satu kesamaan pandangan, tidak akan ada perpecahan," ucapnya. (eva/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini