"Seolah-olah ini menyudutkan nama Partai NasDem. Ini fitnah yang berkepanjangan dan menjadi gerakan politik yang tidak konstruktif yang menyudutkan kami. Padahal tidak ada kaitan sama sekali soal pemindahan kuburan dengan Partai NasDem," kata Hamim Pou pada detikcom Minggu (13/1/2019).
Dia mengaku prihatin atas kejadian ini. Bupati Bone Bolango itu mengatakan partainya mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum atas fitnah yang terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku kasus ini sudah mendapat perhatian khusus dari Pengurus Pusat NasDem. Apa yang terjadi di Gorontalo menjadi perhatian terus menerus DPP NasDem.
"Kami ingin mulia. Catat bila ada yang menyebut dan mengait-ngaitkan masalah keluarga ini dengan partai NasDem kami akan proses secara hukum. Hari ini kami tidak menyebut nama tapi kami telah menyusuri. Mari kita lakukan politik yang santun, cerdas, berbudaya, beradab serta bermartabat," harap Hamim.
"Tolong berikan kesempatan sebagai bagian dari klarifikasi hak jawab kami. kami berharap ini tidak terjadi lagi," lanjut Hamim.
Sementara pemilik lahan kuburan Awan Hasan (51) menyatakan pemindahan kuburan bukan masalah partai tetapi murni masalah keluarga.
"Ini masalah keluarga tidak ada kaitannya dengan partai NasDem," singkat Awan.
Caleg NasDem Kabupaten Bone Bolango Iriani Monoarfa juga terseret namanya terkait pemindahan 2 kuburan. Nani menyesalkan namanya dikaitkan dengan kasus pemindahan kuburan.
"Saya sangat dirugikan. Saya tidak ada sangkut pautnya dengan kasus kemarin, kaget juga melihat berita di berbagai media. Saya tidak tahu sama sekali," ucap Iriani sambil menahan tangis.
Dia juga menambahkan tidak pernah menyuruh kakak ipar Awan Hasan untuk bongkar kubur.
Simak juga video 'Miris! Beda Pilihan Caleg, Dua Kuburan Terpaksa Dipindahkan':