Menurutnya berbagai fasilitas yang ada pun mampu memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan sektor UMKM di Kota Semarang. Pada akhir 2018, tercatat peningkatan jumlah UMKM 1,71% setiap tahunnya dengan pergerakan aset hingga Rp 7,5 miliar.
"Maka hal ini perlu kita akselarasi dengan teknologi dan digitalisasi yang menggerakkan ekonomi Semarang sehingga memberikan kemudahan memajukan Kota Semarang," jelas Hendi dalam keterangan tertulis, Minggu (13/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, upaya pengembangan ekonomi kreatif Kota Semarang juga dibuktikan dengan keberadaan Rumah Kreatif BUMN (RKB) BRI. Ketua Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Tia pun menyambut baik upaya ini.
Ia berharap RKB dapat berperan sebagai pusat data, informasi, sekaligus edukasi pengembangan dan digitalisasi UMKM di Kota Semarang sebagai tuntutan kemajuan zaman. Dengan demikian produk-produk unggulan Kota Semarang menjadi lebih luas pemasarannya.
"RKB ini diharapkan akan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM dalam mengembangkan peluang usaha yang mereka miliki melalui pasar digital atau e-commerce" ujar Tia.
"Jangan khawatir tentang modal karena Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Koperasi memiliki Program Kredit Wibawa dengan suku bunga 3% per tahun," imbuhnya.
Adanya sinergi antara Rumah Kreatif BUMN dengan Dekranasda ini juga sekaligus turut menegaskan konsep "Bergerak bersama" yang diusung Hendi dalam memajukan Kota Semarang.
Simak juga video 'Indahnya Air Mancur Warna-warni Menari di Malam Pergantian Tahun':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini