Wali kota yang akrab disapa Hendi ini juga berusaha mewujudkan konsep kota hijau melalui upaya pembangunan jalur pedestrian dengan beton berpori.
"Dengan inovasi itu, ketika ada air hujan, tetap bisa terserap ke tanah walaupun permukaannya dibeton, untuk kenyamanan pejalan kaki," jelas Hendi dalam keterangan tertulis, Jumat (11/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Langkah Konkret Kota Semarang Tularkan BBG |
Inovasi beton serap air atau beton berpori tersebut dikatakan juga dapat meningkatkan kenyamanan pejalan kaki karena mencegah adanya genangan air.
Pasalnya, lapisan beton berpori paling atas memungkinkan air mengalir melalui matriks batu kecil yang relatif besar ke puing lebih longgar di bawahnya.
Adapun saluran drainase di bagian paling bawahnya akan membantu meningkatkan jumlah air yang dapat diserap. Selain itu, inovasi beton berpori tersebut juga diklaim dapat mengurangi pemanasan aspal dalam cuaca panas, sebagai bagian dari mengejar target penurunan suhu udara di Kota Semarang.
Beton berpori tersebut telah ada di berbagai ruas jalan di Kota Semarang, antara lain di Kelurahan Kandri, Jl Dr Sutomo, Waduk Jatibarang, Jalan Veteran, Jalan MT Haryono, Jalan S Parman, Kampung Kali, Jalan Abdurahmansaleh, serta Jalan Mataram.
Hendi menegaskan seluruh jajaran Pemerintah Kota Semarang tengah berfokus membuat Kota Semarang menjadi lebih hijau.
"Bahkan, kalau sekarang lewat Jalan pemuda, tiang penerangan jalan umum juga kita maksimalkan untuk menaruh pot-pot tanaman," katanya.
"Semua kami upayakan, termasuk menggalakkan gerakan urban farming di lingkungan permukiman," sambungnya.
Salah satu alasan pengupayaan konsep Kota Hijau adalah meningkatkan kenyamanan aktivitas masyarakat di Kota Semarang, termasuk wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang.
"Inovasi-inovasi pembangunan Kota Hijau seperti itu akan terus kami upayakan dalam segala aspek. Ini penting agar pembangunan yang dilakukan tidak malah menambah problematika perkotaan," tegasnya.
Menurutnya, seluruh inovasi pembangunan di Kota Semarang pun semaksimal mungkin direalisasi dengan mempertimbangkan konsep Kota Hijau.
Peluncuran 72 unit bus berbahan bakar gas hasil kerja sama dengan Pemerintah Kota Toyama, Jepang, pun ditempuh Pemerintah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Hendi guna mendorong Semarang sebagai Kota Hijau.
Pemerintah Kota Semarang pun berhasil membuat RSUD KRMT Wongsonegoro terpilih oleh Kementerian Kesehatan sebagai Green Hospital pertama di Indonesia pada 2018 serta pembangunan gedung Dinas Kesehatan yang menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dengan konsep Green Building. (mul/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini