"Paslon 02 punya dua visi-misi. Hal ini akan membuat rakyat makin bingung, yang mana jadi pegangan mereka? Mana yang akan jadi dasar kontrak politik dengan rakyat?" kata jubir TKN Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Jumat (11/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya dua dokumen visi-misi, maka paslon 02 bisa ngeles kalau yang ditagih dokumen awal, mereka akan bilang yang benar dokumen 9 Januari 2019. Jika ditagih janji dokumen 9 Januari, maka mereka gampang ngeles bahwa yang resmi dokumen awal di KPU," tutur Ace.
Ace juga berasumsi, ketika debat capres-cawapres nantinya, Prabowo-Sandiaga bisa saja merujuk pada dua dokumen visi-misi yang berbeda. Menurut Ace, panelis akan kesulitan nantinya.
"Selain itu, dengan adanya dua dokumen ini, rakyat akan bisa ditipu dengan mudah. Jadi, ini sebuah hal yang memalukan dalam sejarah demokrasi di Indonesia," ujar dia.
Sebelumnya, jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, menyatakan perubahan di dokumen visi-misi tak terlalu banyak. Namun Andre mengakui ada perubahan bahasa agar lebih mudah dimengerti.
"Tidak diterima KPU nggak apa-apa, karena kita buat visi misi bukan buat KPU, tapi buat rakyat," kata Andre.
Simak Juga 'Kubu Jokowi Balik Tuding Prabowo-Sandi Takut Debat!':
(bag/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini