Tampak puluhan aparat kepolisian berjaga di depan rutan. Mereka mencegah massa menerobos barisan pengamanan.
Massa sempat berteriak-teriak dan menggedor-gedor mobil tahanan di depan rutan. Namun selang beberapa menit, massa membubarkan diri meninggalkan rutan.
Massa berkerumun di depan Rutan Solo (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom) |
Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono, mengatakan kejadian bermula saat puluhan orang rekannya menjenguk salah satu napi di rutan. Saat itulah selisih paham terjadi dengan napi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi yang disiagakan (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom) |
Mengenai massa yang mendatangi rutan, Endro menyebut mereka hanya ingin mengeluarkan para pengunjung yang tengah membesuk di dalam rutan.
"Kepentingannya mengeluarkan pengunjung yang sekitar puluhan tadi agar dilepas sehingga kondusif. Info terakhir, semua sudah keluar," kata dia.
Sementara itu, Wakapolresta Surakarta, AKBP Andy Rifai, membenarkan adanya keributan di dalam rutan saat jam besuk. Namun dia memastikan keadaan sudah kondusif.
"Hanya kesalahpahaman saja. Kami pastikan sudah kondusif, masyarakat kami harapkan bisa tenang," katanya.
Buntut dari peristiwa tersebut, beberapa napi dikeluarkan dari rutan oleh polisi menggunakan mobil barracuda. Namun belum diketahui siapa napi yang dipindah tersebut. (bai/mbr)












































Massa berkerumun di depan Rutan Solo (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Polisi yang disiagakan (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)