"(Lokasi) sudah ditetapkan di sekitar Sumur. Kemudian sekitar Panimbang. Sudah ada titik-titiknya," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat, usai rapat penanganan bencana di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu (9/1/2019).
Ditanya soal jumlahnya, Harry menyebut sekitar 500-an hunian sementara yang akan dibangun. Namun, hingga kini masih dikaji lagi berapa warga yang perlu direlokasi dan tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah ini yang prioritas ini yang berat dulu, yang tidak bisa ditinggali atau memang yang hilang rumahnya karena terbawa tsunami," imbuhnya.
Sebelumnya Provinsi Banten ditetapkan sebagai daerah tanggap darurat bencana akibat tsunami Selat Sunda. Penetapan daerah tanggap darurat ini diakukan oleh Pemprov Banten dan diberlakukan selama 14 hari, terhitung sejak Kamis, 27 Desember 2018 hingga Rabu 9 Januari 2019 hari ini.
Penetapan tersebut mempertimbangkan dua keputusan pemda Pandeglang dan Serang yang telah menetapkan status tanggap darurat penanganan tsunami.
Amal mengatakan nantinya usai status tanggap darurat diberlakukan maka Pemprov Banten akan melakukan penataan atau perbaikan. Diantaranya yaitu fasilitas umum hingga gedung pemerintahan.
"Tetap sesuai dengan penerapan-penerapan layaknya selesai bencana saja sampai penataan. Pertama dari fasilitas umum, dari gedung-gedung pemerintahan dan tadi dengan adanya kunjungan pak Mendagri itu juga memperkuat apa yang sudah kita lakukan," kata Amal, saat dihubungi detikcom, Jumat (28/12). (rna/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini