"Kronologinya penemuan elang bondol, waktu kemarin tepatnya jam 09.00 WIB, posisinya kan saya lagi penyisiran sampah di kali aliran Grogol, Penjaringan. Tiba-tiba saja elang itu 'kejebur'," kata petugas UPK Badan Air Kecamatan Penjaringan, Nur Ismail, saat dihubungi, Selasa (8/1/2019).
Petugas yang ada di lokasi lalu menyelamatkan elang yang tak bisa terbang karena bulunya basah itu. Petugas menduga elang yang jadi maskot Ibu Kota tersebut tercebur saat akan menyambar makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak-anak langsung cek, kenapa nih burung? Ternyata di situ ada makanan, mungkin laper. Dicek apa ada yang patah (tulangnya), ternyata nggak ada, sehat. (Lalu) dirawat sama anak-anak, dimandiin, dibersihin, dikasih makan daging. Lapar itu burung," kata Mail.
![]() |
Saat ini kondisi burung tersebut sudah tidak terlihat lemas. Mail bersama rekannya saat ini menuju kantor Dinas Lingkungan Hidup untuk menyerahkan burung itu dan membuat laporan.
Mail mengatakan penemuan elang bondol ini merupakan pengalaman pertama para petugas. Sebelumnya, petugas hanya menemukan reptil, seperti buaya dan biawak.
Diketahui, elang bondol merupakan maskot DKI Jakarta. Dikutip dari situs jakarta-tourism.go.id, elang ini merupakan salah satu jenis elang yang hanya ada di Kepulauan Seribu.
Elang bondol ditetapkan sebagai maskot Jakarta lewat Keputusan Gubernur Nomor 1796 Tahun 1989 yang diteken Gubernur Ali Sadikin. Elang berwarna cokelat dan berkepala putih dengan posisi bertengger pada sebuah ranting sambil mencengkeram salak Condet ini ditetapkan sebagai maskot Jakarta.
"Adapun filosofi dipilihnya elang bondol karena burung tersebut salah satu jenis burung yang dapat hidup lama, bahkan hingga 70 tahun. Selain itu, elang bondol termasuk dalam jenis unggas yang tangguh dan pantang menyerah pada keadaan. Sehingga diharapkan Jakarta dapat menjadi kota yang tangguh dan tetap mempertahankan eksistensinya," demikian keterangan dalam situs tersebut. (jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini