"Debat itu gunanya untuk mengukur sejauh mana pengetahuan calon presiden dan cawapres itu apabila menghadapi masalah yang harus diputuskannya sendiri. Nah kalau (kisi-kisi debat) itu dibuka duluan, berarti yang menjawab itu tim (sukses). Padahal yang mau diuji adalah yang bersangkutan pribadi," ujar JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).
JK menilai diberikannya kisi-kisi pertanyaan debat ke pasangan capres-cawapres tidak tepat. Hal ini memungkinkan tim sukses menjawab dan memberi tahu pasangan capres-cawapres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya sendiri kurang pas untuk melihat itu pertanyaan (diberikan) dulu, nanti dirapatkan oleh tim demi tim. Nanti akhirnya yang pantas jadi wapres tim itu," tuturnya.
JK, yang juga Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, menilai pelaksanaan debat capres-cawapres bertujuan menguji kemampuan sebenarnya dari capres-cawapres. Hal ini agar publik dapat mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki pasangan capres-cawapres.
"Dan itu di mana-mana begitu. Kita setiap kali terjadi begitu (ditanya saat debat) ya tiba-tiba saja pertanyaannya. Cuma judulnya saja, masalah ekonomi apa, kita sendiri harus menjawabnya," ujar dia.
"Banyak hal yang perlu ditanggapi langsung (capres-cawapres), pribadi oleh yang bersangkutan, agar rakyat mempunyai pilihan dan jelas, lebih jelas," imbuhnya.
Saksikan juga video 'Saling Tuding soal Kisi-kisi Debat Capres':
(nvl/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini