Warga yang berasal dari Desa Gununggangsir, Desa Wonokoyo, Desa Cangkringmalang, PC Ansor Bangil, Banser NU dan Sekolah Yayasan Hasan Munadi, melakukan long march di Jalan Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji Selain membentangkan spanduk, mereka juga berorasi menyuarakan aspirasi.
"Warga memprotes soal bau sungai akibat limbah. Selama ini kami sudah melakukan berbagai mediasi dengan perusahaan. Tapi anggapan mereka limbah itu hal biasa. Makanya kami meminta dukungan GP Ansor untuk membantu dan mendukung perjuangan kami," kata Khoirul Anam, salah satu perwakilan warga, Senin (7/1/2018).
Menurut Khoirul, protes warga disampaikan ke 5 perusahaan di wilayah tersebut yang harus bertanggungjawab pada pencemaran Sungai Wrati. Akibat limbah tersebut sungai menjadi sangat bau.
"Sudah puluhan tahun buang limbah ke sungai tapi gak ada itikad baik, perhatian. Limbah dibuang saja pagi, siang, malam bahkan saat warga tidur," tandasnya.
Menurut Khoirul, limbah cair dari 5 perusahaan tersebut dibuang melalui limbah siluman yang di belakang pabrik. 5 Perusahaan itu, kata Khoirul, yakni PT Mega Marine Pride, PT Unilever Jasa Kemas, PT Wonokoyo Jaya Corporindo, PT Marine Cipta Agung dan PT Baramuda Bahari.
"Mereka bekerjasama membuang limbahnya dari satu pipa siluman. Ini sudah dilakukan bertahun-tahun," terangnya.
Ketua GP Ansor Bangil, Saad Muafi meminta Dinas Lingkungan Hidup (LH) segera turun tangan dan berlaku adil. Ia meminta untuk menutup perusahaan yang melanggar aturan dan merugikan warga.
"Saya berharap ada tindakan tegas dari DLH. Ingat rakyat sudah menderita akibat dari pembuangan limbah tersebut," tandas Muafi.
Dalam aksi tersebut, warga membentangkan kain putih sepanjang 200 meter dan membubuhkan tanda-tangan. Setelah beberapa saat berorasi, warga membubarkan diri dengan tertib. Mereka berjanji akan mengambil tindakan hukum jika aspirasi mereka tak digubris. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini