Protes ini awalnya disampaikan Faza lewat Twitter. Saat dihubungi, Faza menjelaskan soal video Si Juki yang dipakai jadi materi kampanye PKS itu.
jadi ada kader PKS yg tanpa ijin pake video @JukiHoki di youtube dan di edit seenaknya untuk keperluan kampanye.
Gue pribadi udah ngirim teguran ke beberapa petinggi PKS via whatsapp, mungkin kalo 2x24 jam ngga di gubris, bakal gue ramein aja nih πβ Faza Meonk (@FazaMeonk) January 5, 2019SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konten video yang diedit itu di bagian akhir. Jadi sebenarnya memang ada konten video Si Juki menjelaskan tentang pemilu, tentang pemilih pemula, bagaimana mengikuti pemilu. Nah, ending-nya video ini dipelintir dengan konten PKS, ada pernyataan 'pilih PKS'. Suaranya juga di-dubbing, untuk konten kampanye ini lumayan niat," kata Faza saat dihubungi, Minggu (6/1/2018).
Sebagai pemilik hak cipta, Faza kaget ketika pertama kali mengetahui konten Si Juki dipakai untuk kampanye. Dia kemudian mencari kontak beberapa petinggi PKS dan menghubungi mereka. Di Twitter, Faza mengunggah penggalan chat WA dengan politikus PKS, Nasir Djamil dan Mardani Ali Sera.
Bang Mardani Ali sudah respon juga, tinggal menunggu permintaan maaf secara resmi dari PKS π pic.twitter.com/jtXW4B2uY9
β Faza Meonk (@FazaMeonk) January 5, 2019
Kini, video-video si Juki yang mengandung unsur kampanye PKS sudah dihapus. Faza mengatakan ada pula seorang pengguna Facebook yang mengaku sebagai pengedit video itu lalu meminta maaf.
"Kalau saya pribadi, ketika saya bikin tweet, banyak yang bilang, banyak karya seniman Indonesia dipakai caleg tanpa izin. Banyak caleg yang ingin kelihatan kreatif tapi hanya catut yang menarik di internet. Concern saya jadi berubah," ucapnya.
"Kenapa saya ingin ada klarifikasi dari PKS. PKS sebenarnya, mereka tidak mengakui itu official dari mereka. Oh, itu bikinan luar PKS. Ketika saya blow up, ini ada yang lain mengadu. Concern saya, partai harusnya bisa edukasi para calegnya. Kampanye kreatif seharusnya bikin sendiri. Yang ada di internet bukan berarti gratis," sambung Faza.
Faza berharap partai-partai, termasuk PKS, juga mengedukasi caleg-calegnya soal hak cipta. Pernyataan resmi dari PKS, diharapkan Faza, juga bisa memperjelas masalah ini.
"Kalau itu bukan anggota PKS (yang membuat), buat saja pernyataan resminya. Kalau PKS ada pernyataan resmi, jadi clear semua," ujarnya.
detikcom telah menghubungi Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera terkait hal ini, namun Mardani meminta hal itu ditanyakan ke Ketua DPP PKS Dedi Supriyadi. Dedi belum menjawab telepon ataupun membalas pesan singkat dari detikcom. (imk/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini