Sumber setempat mengatakan kepada kantor berita berbahasa Arab, al-Wahdah seperti dilansir Press TV, Sabtu (5/1/2019), bahwa para milisi loyalis Uni Emirat Arab menyerang wilayah Markhah pada Jumat (4/1/2019), waktu setempat. Pertempuran sengit pun terjadi antara para milisi tersebut dengan para petempur etnis Sada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama kemudian di hari yang sama, para pemberontak Houthi menembakkan delapan rudal balistik Zelzal-1 (Earthquake-1) ke posisi-posisi pasukan Arab Saudi di kamp militer Akefah, di wilayah Najran, perbatasan selatan Saudi. Beberapa tentara Saudi dilaporkan tewas dan luka-luka dalam serangan itu. Namun pihak koalisi Saudi belum memberikan konfirmasinya.
Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya mulai melancarkan operasi militer terhadap Yaman pada Maret 2015 untuk memerangi pemberontak Houthi. Perang Yaman tersebut telah merenggut nyawa puluhan ribu warga Yaman dan menghancurkan banyak infrastruktur negara miskin itu.
PBB telah menyatakan bahwa sekitar 22,2 juta warga Yaman sangat memerlukan bantuan pangan, termasuk 8,4 juta warga yang terancam kelaparan parah. Menurut badan dunia itu, perang telah membuat Yaman mengalami bencana kelaparan paling parah dalam kurun waktu lebih dari 100 tahun ini.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini