Sebelum menutup Rakernas Kemenristekdikti 2019 di Undip Semarang, Nasir juga sempat menyampaikan kepada peserta terkait kabar mahasiswa kerja paksa di Taiwan yang tidak benar. Ia berharap berita bohong itu tidak dikembangkan terus.
"Ini permainan politik dalam negeri Taiwan," kata Nasir, Jumat (4/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya adalah bagaimana lawan ini bisa menghancurkan lawannya dengan mekanisme berita itu. Saya ingin detailkan ini, Selasa akan bertemu TETO," tandasnya.
Nasir memang sempat terkejut dengan berita itu karena selama ini Taiwan memperlakukan pekerja dan pelajar Indonesia dengan baik. Oleh sebab itu Kemenristekdikti juga menjalin kerjasama dengan 8 Universitas dan awal tahun ini akan berangkatkan 320 mahasiswa ke sana.
"Tenaga kerja dan pendidikan sangat baik di sana, kualitas perguruan tinggi di sana tidak main-main, masuk 500 besar dunia banyak," pungkas Nasir.
(alg/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini