Imbauan itu diungkapkan setelah beredar kabar mahasiswa Indonesia yang kerja paksa di Taiwan. Meski kabar tersebut sudah dibantah oleh pemerintah setempat dan pihak Universitas, komunikasi dengan Kemenristekdikti tetap baik dilakukan jika ingin kuliah ke luar negeri.
"Imbauan saya kalau mereka akan sekolah ke luar negeri komunikasikan ke Kemenristekdikti, proses benar tidak," kata Nasir usai membuka Rakernas 2019 di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kamis (3/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenristekdikti juga memiliki program mengirimkan mahsiswa ke Taiwan dan untuk bulan Januari dan Februari akan mengirimkan 320 mahasiswa di 8 universitas. Ia menjamin Universitas yang dituju memiliki program yang baik.
"Ada 8 kampus, aturannya setahun di kampus, labnya, kuliahnya dan setahun berikutnya di industri. Lulus dapat setifikat kompetensi," jelasnya. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini