"Prabowo kan sudah nggak ada tambahan dugaan pelanggarannya kan. Pak Jokowi kan ada pelanggaran HAM-nya ya kan, karena dia sudah berkuasa. Itu yang saya bilang, jadi draw ini pertarungan sebenarnya soal HAM ini," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Menurutnya, isu pelanggaran HAM yang kerap diembuskan ke Prabowo sudah tidak relevan lagi. Fahri menilai surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) yang dikeluarkan kepolisian saat Prabowo mendaftar capres membantah isu dugaan pelanggaran HAM ke Prabowo. SKCK yang dikeluarkan polisi menandakan seseorang tak tersandung masalah hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain karena isu dugaan pelanggaran HAM Prabowo tidak bertambah, debat pertama capres-cawapres akan seru karena Jokowi sudah memiliki beberapa catatan terkait dugaan pelanggaran HAM. Fahri juga menyebut, selama memerintah, Jokowi banyak menampung orang-orang yang diduga melakukan pelanggaran HAM.
"Sekarang (debat capres soal HAM) akan lebih seru, kalau dulu kan belum ada record HAM-nya Pak Jokowi. Sekarang sudah ada record HAM-nya Pak Jokowi. Record HAM Jokowi lebih banyak, karena dia menampung orang-orang yang diduga melakukan pelanggaran HAM di masa lalu. Yang kedua, pelanggaran HAM di zamannya Pak Jokowi," tuturnya.
"Dulu Pak jokowi bersih dari beginian. Sekarang akan ditagih soal beginian (kasus HAM). Jadi bagus kalau debatnya banyak, karena seru sekarang ini. Kalau dulu Pak Jokowi dengan Pak Prabowo relatif dianggap orang barulah, baru ketemu. Sekarang sudah ketemu lagi, jurus-jurus lama sudah tahu," lanjut Fahri.
Saksikan juga video '5 Tema Telah Disiapkan untuk Debat Pilpres 2019':
(tsa/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini