Rusunawa tersebut masing-masing berada di Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) PGRI dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) serta satu tower untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Khusus untuk rusunawa di kampus, rencananya akan digunakan untuk asrama mahasiswa.
Ketua STIKIP PGRI Tulungagung, Imam Sujono mengatakan rusun yang dibangun di kampusnya memiliki 39 kamar, termasuk untuk penyandang disabilitas. Masing-masing kamar telah dilengkapi dengan berbagai perabot rumah tangga, seperti meja, kursi, almari hingga tempat tidur.
"Rencananya ini akan kami gunakan untuk asrama mahasiswa dengan sistem sewa, namun untuk saat ini kami masih menunggu petunjuk teknis penggunaan dadi Kementerian PUPR," kata Imam Sujono, Jumat (4/1/2019).
Rusunawa yang telah menelan anggaran anggaran Rp 8,35 miliar itu dipastikan tidak akan disewakan dengan nominal yang memberatkan para calon penghuninya. Karena pengelolaan rusun tersebut bukan berorientasi pada profit, namun sebagai fasilitas penunjang pendidikan.
"Jadi uang sewa nanti akan dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan rusun, seperti listrik, air maupun yang lainnya," imbuhnya.
Rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi di Tulungagung akan dipusatkan di STIKIP PGRI, di lokasi tersebut secara presiden akan meresmikan proyek rusunawa serta jembatan Ngujang II. Usai di Tulungagung Jokowi akan bergeser ke Trenggalek untuk melakukan sosialisasi dana desa di alun-alun setempat.
Simak juga video 'Kedatangan Jokowi di Tulungagung Disambut Ribuan Santri':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini