Geger Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos

Geger Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos

Eva Safitri, Dwi Andayani - detikNews
Kamis, 03 Jan 2019 21:53 WIB
Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto dan Ketua KPU Arief Budiman (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Kabar soal tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos bikin geger. Kabar yang menyebar lewat grup WhatsApp serta media sosial itu menyibukkan KPU dan Bawaslu.

Tengah malam, jajaran komisioner KPU dan Bawaslu menyambangi Kantor Pelayanan Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tanjung Priok. Mereka hendak memastikan kabar masuknya kontainer yang disebut dari China yang membawa surat suara Pilpres 2019 tercoblos itu.

Lewat pengecekan langsung ini, kabar surat suara tercoblos dipastikan bohong alias hoax. KPU lantas menegaskan surat suara Pilpres 2019 belum dicetak.

"Setiap pekerjaan KPU, KPU harus mampu mempertanggungjawabkan. Kali ini kami menganggap isu yang sekarang luar biasa berlebihan, maka kami merasa tidak cukup menjawab data dan fakta, tapi kami perlu melaporkan agar tidak ada kejadian ini berlanjut di masa datang," kata Ketua KPU Arief Budiman, Kamis (3/1/2019).



Pernyataan ini disampaikan Arief setelah melaporkan hoax surat suara tercoblos ke Bareskrim Polri. KPU berharap Polri mengungkap pelaku penyebar hoax.

Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto menegaskan penyidikan atas hoax surat suara tercoblos dilakukan secepatnya dengan mencari alat bukti. Polisi akan menelusuri pelaku pertama penyebaran hoax.

"Kami serius melakukan penyidikan dalam rangka proses penegakan hukum dalam mewujudkan pemilu bersih, damai," tegasnya.

Dukungan pelaporan hoax surat suara tercoblos ini juga datang dari Mendagri Tjahjo Kumolo.

"Dengan adanya isu tujuh kontainer (surat suara) padahal belum dicetak, (serta) 31 juta data siluman, saya mendukung KPU. Dan sebagai Mendagri, saya minta resmi kepada Bapak Kabareskrim mengusut tuntas, mencari siapa yang menyebarkan berita," kata Tjahjo.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Terkait kasus ini, Wasekjen Demokrat Andi Arief ikut dilaporkan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab, Andi Arief ikut mencuit soal kabar surat suara tercoblos.

"Kita meminta Bareskrim segera memeriksa WA group yang dia (Andi Arief) katakan dalam cuitannya itu. Dia kan mengatakan mendapatkan informasi dari WA group-nya. WA group yang mana itu, itu yang harus dia buktikan, apakah dia mendapatkan informasi dari satu WA group atau banyak. Di handphone kita kan banyak WA group. Nah, itu sumbernya siapa," kata Direktur TKN Jokowi-Ma'ruf Bidang Advokasi dan Hukum Ade Irfan Pulungan di Bareskrim.

Sedangkan Andi Arief sebelumnya mengaku tak mempermasalahkan andai dirinya dilaporkan ke polisi terkait cuitan '7 kontainer surat suara tercoblos'. Namun, dia menegaskan, niatnya hanya ingin pemilu berlangsung jujur dan adil.





Andi mengaku sempat mencuitkan isu tujuh kontainer surat suara telah tercoblos. Dalam cuitannya, Andi meminta KPU mengecek kebenaran kabar tersebut.

Andi menolak disebut menyebarkan hoax karena dia dalam posisi meminta KPU mengecek kabar liar tersebut.



Simak juga video 'Dicari Pemilik Suara Ini! Penyebar Hoax Surat Suara Tercoblos':

[Gambas:Video 20detik]


Geger Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads