Sebagaimana dirangkum detikcom dari data Ditjen Pemasyarakatan, Senin (31/12/2018), berikut ini sebagian daftar lapas yang dibakar:
1. Lapas Lhokseumawe pada 15 Februari 2014.
2. Rutan Sinabung pada 1 Januari 2016.
3. Rutan Bengkulu pada 26 Maret 2016.
3. Lapas Banceuy pada 23 April 2016.
4. Lapas Banda Aceh pada 4 Januari 2018 dan 29 November 2018.
5. Rutan Mako Brimob pada 9 Mei 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Fakta Mengejutkan Lapas di Indonesia |
Adapun faktor penyebab adanya pemberontakan dan kerusuhan adalah:
1. Melawan petugas sebanyak 12 kasus.
2. Perkelahian narapidana sebanyak 9 kasus.
3. Penggeledahan sebanyak 7 kasus.
4. Konflik hak narapidana sebanyak 4 kasus.
5. Adanya pungli sebanyak 2 kasus.
Sepanjang 2018, dilakukan penggeledahan oleh sipir dan ini yang didapati dari napi:
1. Ganja 4 kilogram.
2. Sabu 458 gram.
3. Ekstasi 20 butir.
4. Senjata tajam 1.700 buah.
5. Hp sebanyak 21.241 unit.
6. Uang sebanyak Rp 648 juta.
Sementara itu, penghuni lapas yang sangat banyak dan melebihi kapasitas, mengakibatkan pengamanan tidak seimbang. Rata-rata satu orang sipir mengawasi 34 napi.
Bagaimana dengan negara tetangga? Berikut ini daftarnya:
1. Di Australia, 1 sipir mengawasi 2 napi.
2. Di Brunei Darussalam, 1 sipir mengawasi 1 orang napi.
3. Di China, 1 sipir mengawasi 3-4 orang napi.
4. Di Jepang, 1 sipir mengawasi 3 orang napi.
5. Di Malaysia, 1 sipir mengawasi 3-4 orang.
Saksikan juga video 'Napi Lapas Aceh Kabur Usai Siram Petugas Pakai Air Cabai':
(asp/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini