Sutopo mengatakan wartawan New York Times bernama Richard C Paddock datang ke Indonesia untuk meminta wawancara khusus dan foto. Paddock menilai Sutopo menginspirasi lantaran tetap sigap memberikan informasi seputar bencana di Tanah Air di tengah penyakit kanker yang dideritanya.
Baca juga: Jokowi: Dedikasi Sutopo Sangat Menginspirasi |
"Saat saya tanya, 'Apa yang menarik dari saya sehingga Pak Paddock datang ke sini?'. Dia mengatakan, 'Apa yang kamu lakukan sangat menarik diberitakan. Dari sisi kemanusiaan sangat menarik. Indonesia ditimpa banyak bencana yang menimbulkan ribuan korban jiwa. Di saat bersamaan, Pak Topo yang sakit kanker paru stadium 4b. Sakit kritis yang pasti menyakitkan. Tapi terus-menerus memberikan informasi bencana tanpa menyerah dan mengenal lelah. Ini sangat menginspirasi. Media internasional juga banyak memberitakanmu. Merujuk semua informasimu. Penjelasan yang kamu berikan cepat, akurat, dan menenangkan banyak pihak'," ujar Sutopo dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (30/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"'Umumnya survivor kanker, apalagi sudah level kritis, dia banyak di rumah atau di rumah sakit. Tapi kamu masih bekerja melayani media dan publik. Saya follower Twitter kamu. Sangat cepat sekali kamu memberikan informasi bencana. Di USA tidak secepat itu. Media sulit mendapatkan data dan informasi yang cepat saat ada bencana di Amerika. Twitter kamu juga ada sering memuat hal-hal yang lucu dan tentang kehidupan, kesehatan, hoax, dan lainnya. Kita orang Amerika banyak yang simpati, respek, dan memberikan apresiasi apa yang Pak Topo lakukan. Itulah alasan saya datang ke sini'," terang Sutopo, mengulangi perkataan Paddock.
Wawancara pada saat itu berlangsung dan Sutopo dimuat New York Times pada Sabtu (29/12) dengan artikel berjudul 'Helping Indonesia Through a 'Year of Disasters' While Facing His Own'. Sutopo tidak menyangka dia dimuat New York Times.
"Saya sendiri tidak menyangka wawancara dimuat pada The Saturday Profile New York Times. Biasanya yang dimuat di situ adalah tokoh atau orang yang kaliber supertop," kata Sutopo.
"Sesungguhnya apa yang saya lakukan ini adalah biasa. Sebagai jubir BNPB saya harus terus-menerus memberikan informasi bencana kepada media. Bencana tak mengenal waktu kapan kejadiannya, saya pun harus begitu, meski kondisi tubuh makin melemah karena sakit makin menggerogoti tubuh saya," ungkap Sutopo.
Simak juga video 'Keren! Sutopo Dipuji The New York Times':
(dkp/dnu)