PKB: Memang Kenapa Kalau Pak Jokowi Resmikan Patung Yesus?

PKB: Memang Kenapa Kalau Pak Jokowi Resmikan Patung Yesus?

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 28 Des 2018 16:45 WIB
Foto: Abdul Kadir Karding (dua dari kiri). (Agung Pambudhy/detikcom).
Jakarta - Istana menyatakan Presiden Joko Widodo belum jadi meresmikan Patung Yesus Memberkati di Toraja, karena fasilitas di seputar patung itu pengerjaannya dianggap belum selesai. Pernyataan istana ini untuk meluruskan isu viral di media sosial yang menyatakan Jokowi sudah meresmikan patung tersebut. PKB heran: memangnya salah apabila Jokowi memang benar-benar meresmikan patung itu?

"Emang kenapa kalo Pak Jokowi meresmikannya? Adakah yang salah? Kita harus jalan terus Negara tidak boleh kalah oleh sikap-sikap intoleran," ungkap Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Jumat (28/12/2018).

Adapun yang menyebar di media sosial adalah sebuah foto yang menyerupai plakat prasasti bertuliskan mengenai peresmian Patung Yesus Memberkati oleh Presiden Jokowi. Si penyebar pesan mempertanyakan mengapa kejadian yang diyakininya sebagai peresmian itu ditutup-tutupi. Namun ternyata peresmian belum jadi dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Polemik soal peresmian patung Yesus di Toraja yang belum diresmikan oleh presiden sengaja digoreng dan diframing bahwa Jokowi meresmikan patung Yesus," tutur Karding.

Sekalipun Jokowi meresmikan patung Yesus, menurut Karding, tak ada yang salah dengan hal tersebut. Ia menyebut isu seperti ini harus dijadikan pembelajaran, khususnya dalam hal toleransi.

"Bagi saya kasus ini alarm bahwa negara, bangsa yang majemuk dan plural ini sedang terancam dan sudah akut. Bayangkan seorang kepala negara, presiden dipersoalkan untuk sekedar meresmikan simbol kebanggaan masyarakat Nasrani yang memang di sana mayoritas, pemeluk agama Nasrani," sebut Karding.

PKB: Memang Kenapa Kalau Pak Jokowi Resmikan Patung Yesus?Foto: Jokowi saat di Toraja. (Ray Jordan/detikcom).

"Yang tidak boleh. Dalam negara bineka ini adalah turut serta beribadah pada agama yang bukan agama kita," imbuh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin itu.

Karding mengingatkan, seluruh umat beragama harus saling menghormati. Apalagi Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai bangsa yang penuh tenggang rasa.

"Menghormati, menghargai, saling menolong sesama pemeluk agama yang ada di Indonesia adalah kewajiban kemanusiaan dan kewajiban kebangsaan bahkan kewajiban konstitusi kita," tutur Karding.


Sebelumnya pihak Istana memberi penjelasan soal beredarnya foto-foto Jokowi meresmikan Patung Yesus Memberkati. Foto-foto itu tersebar di Facebook, Twitter, dan grup-grup WhatsApp. Salah satu foto yang diunggah adalah foto mengenai serupa plakat bertulisan 'Jokowi meresmikan Patung Yesus Memberkati'. Selain foto serupa plakat, ada foto-foto kegiatan Jokowi saat berada di Makale, Toraja, Sulawesi Selatan.

Jokowi memang betul melakukan kunjungan ke Toraja pada Minggu (23/12) dan mendapat permintaan dari pemerintah daerah Tana Toraja untuk meresmikan Patung Yesus Kristus. Namun permintaan Pemkab Tana Toraja itu belum bisa dipenuhi oleh Jokowi. Penyebabnya, bangunan yang berkaitan dengan patung belum sepenuhnya siap.

Sekretariat Presiden belum dapat memenuhi permohonan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja kepada Presiden untuk meresmikan Kawasan Destinasi Wisata Religi Patung Yesus Kristus di Tana Toraja, karena hingga hari H-1 pukul 17.00, bangunan utama dan fasilitas pendukung pada kawasan sekitarnya belum tuntas 100 persen fisiknya," ujar Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Istana Kepresidenan, Bey Machmudin.



Simak juga video 'Video Lengkap Ucapan Natal Tahun Baru Ma'ruf Amin':

[Gambas:Video 20detik]

(elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads