Soal Teror Novel, Kapolda Paparkan Beda Karakteristik Kasus

Soal Teror Novel, Kapolda Paparkan Beda Karakteristik Kasus

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 28 Des 2018 12:18 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengatakan setiap kasus mempunyai spesifikasi pengungkapan yang berbeda-beda. Idham juga membandingkan penanganan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan dengan kasus lain.

"Ya memang kami sadari, tidak semua kasus itu mudah, dan mempunyai spesifikasi pengungkapan yang berbeda-berbeda. Itu sudah alami. Saya berikan contoh. Bom molotov di Kedubes Myanmar sampai hari ini juga kita kerja terus. Saya bentuk tim. Tapi sama sekali belum ada gambaran karena kebetulan CCTV-nya burem," kata Idham di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (28/12/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Idham mencontohkan penanganan kasus yang bisa diungkap cepat adalah penembakan Lektol Dono Kuspriyanto oleh Serda Jhoni Risdianto. Menurut dia, pelaku cepat ditangkap karena banyak petunjuk dan bukti yang didapatkan di lokasi kejadian.

"Tapi malam Natal kemarin di Jatinegara terjadi penembakan anggota TNI, itu hanya sejam. Saya ada di TKP sama Pangdam, pertama. Kebetulan motornya pelaku ditinggal. Begitu kita cek sama Dirlantas, keluar datanya. Kebetulan pemiliknya ya memang datanya sesuai. Jadi kita datang terus bertamu ke rumahnya. Selesai sudah masalahnya. Hanya sejam," ujarnya.

Idham juga menyebut beberapa kasus lain yang ditangani dengan waktu pengungkapan berbeda-beda. Menurut dia, setiap kasus mempunyai kesulitan masing-masing.

"Jadi masing-masing kasus itu punya karakteristik dan tingkat kesulitan yang berbeda-berbeda. Memang kadang timbul pertanyaan, kok ini bisa cepat, kok ini bisa cepat? Seperti tadi saya bilang," ujarnya.

Kendati demikian, Idham menegaskan terus bekerja untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Idham menyebut kasus Novel sebagai utang yang perlu diselesaikan.



"Tetapi kami tegas berkomitmen untuk terus, ini (kasus Novel) merupakan utang yang harus kami kerjakan terus," kata Idham.

Idham juga mengatakan tim bekerja sama dengan KPK untuk melakukan penyelidikan kasus Novel. Setiap temuan yang didapatkan selalu dikoordinasikan.

"Kita juga bekerja sama terus memberikan progres kepada, bahkan kasus Novel ini kita bersama-sama dengan tim yang dibentuk oleh KPK untuk bersama-sama untuk melakukan penyelidikan, apa yang sudah kita kerjakan. Saya ingin mengatakan kita terus bekerja. Terus melakukan analisis dan evaluasi," ujarnya.



Saksikan juga video 'Novel: Sejak Awal, Polisi Tak Mau Ungkap Kasus Saya!':

[Gambas:Video 20detik]

(knv/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads