Bupati Bandung Barat Ngaku Spontan Minta Suara dari Guru Honorer

Bupati Bandung Barat Ngaku Spontan Minta Suara dari Guru Honorer

Rachmadi Rasyad - detikNews
Kamis, 27 Des 2018 15:43 WIB
Foto: Rachmadi Rasyad
Bandung Barat - Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna diduga berkampanye dengan mendorong para guru honorer di KBB untuk menjatuhkan pilihan pada adik dan anaknya yang maju di ajang Pemilu 2019 mendatang. Momen ketika dia melakukan kampanye direkam oleh seseorang dan viral di media sosial. Aa pun dilaporkan ke Bawaslu.

Ditemui di Hotel Panorama, Aa mengaku terjadi perbincangan itu. Ia menyatakan ketika itu suasananya sedang santai dan dia spontan berbicara demikian.

"Saya juga kadang-kadang tidak teringat gitu karena spontanitas saja. Gini, kita ngobrol terus jujur saja karena adik dan anak, begitu ya emosionalnya cuma gitu aja. Kita gak nyebut partai atau apa. Dan itu biasa saja," kata Aa di Hotel Panorama, Kecamatan Lembang, Kamis (27/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aa mengaku tidak mengetahui perbincangannya itu ada yang merekamnya. Meski begitu, kini ia telah mengetahui siapa yang merekamnya. Namun dia belum tahu identitas orang tersebut.

"Yang videonya juga saya tahu siapa karena memang ada fotonya. Fotonya ada tapi nama belum tau. Difoto sama Sekpri dan ajudan," tutur Aa.

Lebih lanjut, Aa menegaskan tidak ada komitmen apapun di antara dia dan para guru honorer yang hadir saat itu. Dia pun mengaku tidak terlalu terganggu dengan beredarnya video tersebut karena dia merasa tidak mengatakan apapun.

"Karena memang adik saya dan anak saya nyalonin ngobrol gak berharap Anda dukung. Engga ada komitmen apapun," ucap Aa.



Soal pelaporan dirinya ke Bawaslu, Aa mengaku siap. "Ada, tau ada laporan ke Bawaslu. Dan kemarin saya dipanggil Bawaslu respon. Pasti siap memenuhi panggilan Bawaslu," tutur Aa.

Terpisah, Kordinator Forum Guru Honorer Kabupaten Bandung Barat Mochamad Nurdin menyebut pertemuan tersebut terjadi pada 16 November lalu. Ketika itu, sambung dia, tidak ada komitmen apapun di antara mereka dengan Aa terkait Pemilu 2019 mendatang.

"Sebenarnya itu sebatas wacana saja karena tidak ada komitmen antara bupati dengan kami. Jadi itu hanya sebatas arahan pimpinan kalau misal di lapangan kita ini belum mendapatkan dukungan kenapa tidak mendukung anak atau adik bupati," kata dia melalui sambungan telepon.

Lebih lanjut, Nurdin menuturkan sudah berkordinasi dengan pimpinan wilayah sekitar dan diberi imbauan agar tidak terlibat politik praktis yang sifatnya hanya sesaat.

"Kami berkoordinasi dengan pimpinan wilayah seperti UPT dan kepala sekolah. Mereka bilang jangan kita terjun politik praktis karena itu sesaat sedangkan untuk mengabdi negara tidak ada batasnya," ungkap dia. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads