Klinik kereta tiba di Stasiun Cigading pada Sabtu (24/12) sekitar pukul 17.00 WIB setelah menempuh perjalanan dari Jakarta. Rail Clinic sengaja disiagakan di Stasiun Cigading yang biasa dipakai untuk kereta barang. Alasannya, stasiun terdekat dari wilayah terdampak tsunami hanya di Stasiun Ciwandan.
"Karena ini stasiun terdekat dengan korban tsunami jadi Rail Clinic ini akan digunakan sebagai basecamp kita bukan pelaksanaan pemberian bantuan itu di sini, bukan. Tapi ini sebagai basecamp kita untuk melakukan koordinasi, posko utama kita adalah di Cinangka," kata Direktur SDM dan Umum PT KAI, Ruli Adi kepada wartawan di Cilegon, Selasa (25/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klinik berjalan itu akan membantu mengobati korban tsunami jika dibutuhkan, PT KAI mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait apabila puskesmas dan rumah sakit kewalahan menangani korban tsunami.
Selain itu, paramedis mulai dari dokter hingga perawat disiagakan selama 3 hari di Stasiun Ciwandan. Apabila dibutuhkan lebih lama, klinik itu akan tetap standby.
"Perjalanan dari sini ke sana (Cinangka) sekitar 45 menit. Nanti ada koordinasi dari Cinangka dan Cigading. Di sini semua peralatan lengkap diperlukan langsung menuju ke sana nanti," ujarnya.
"Rail Clinic dilengkapi dengan seluruh peralatan medis dan 23 paramedis dan semuanya siaga, ada dokter umum, gigi, pokoknya lengkap dan mudah-mudahan ini dibutuhkan masyarakat sekitar," lanjutnya.
PT KAI sengaja membawa klinik kereta ke wilayah terdekat dengan daerah terdampak tsunami. Biasanya, klinik kereta digunakan untuk kegiatan bakti sosial di beberapa wilayah di Indonesia. Namun, lantaran ada peristiwa tsunami di pesisir Banten maka PT KAI menyiagakan klinik tersebut untuk ikut serta membantu korban tsunami.
Simak Juga 'Korban Tsunami Selat Sunda 373 Meninggal Dunia':
(bal/gbr)