Ibu dan Anak Warga Ciamis Tewas Diterjang Tsunami Selat Sunda

Ibu dan Anak Warga Ciamis Tewas Diterjang Tsunami Selat Sunda

Dadang Hermansyah - detikNews
Senin, 24 Des 2018 15:23 WIB
Suasana pemakaman ibu dan anak warga Ciamis korban tsunami Selat Sunda. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis - Ibu dan anak warga Dusun Ranca Utama, Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis, Jawa Barat, tewas setelah digulung tsunami Selat Sunda yang menerjang Pantai Carita, Banten. Sedangkan suami korban masih hilang belum ditemukan. Mereka sekeluarga tengah mengisi liburan.

Jenazah Irma Komala (41) dan Syabiq (6) tiba di Ciamis, Senin (24/12/2018), sekitar pukul 11.00 WIB. Jasadnya disambut isak tangis keluarga. Setelah itu, jenazah dimakamkan di pemakaman keluarga, Desa Pawindan. Sementara kondisi Iwan Kustiawan (45) belum diketahui hingga kini.


Dua anak Irma lainnya, Bani (16) dan Tsyani (10) selamat dalam peristiwa tersebut. Bani luka lecet di kening, sedangkan Tsyani luka sobek di kaki sebelah kiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oom Komalasari (62), ibu Irma, mendapat kabar anggota keluarganya mendapat musibah dari Bani. Cucunya tersebut bercerita bahwa tempatnya liburan bersama keluarga diterjang tsunami.

"Mendapat kabar dari cucu bahwa mendapat musibah, langsung saya membangunkan suami dan mengabari saudara yang di Jakarta untuk membantu ke Banten menyusul," ujar Oom saat ditemui di rumah duka Senin siang.

Oom mendapat informasi lanjutan bahwa anaknya, Irma, dan cucunya, Syabiq, meninggal dunia akibat musibah tersebut. "Sekarang sudah dibawa ke Ciamis, dua cucu selamat hanya mendapat luka. Anak saya dan cucu yang paling kecil sudah dimakamkan di pemakaman keluarga," kata Oom.


Sementara itu, Bani, anak korban yang selamat, menuturkan sebelum kejadian tsunami itu tidak ada gempa. Namun di lokasi kejadian tiba-tiba mati lampu lalu muncul air cukup besar dari pantai. Bani mengaku langsung lari ke daerah tinggi dan terpisah dari keluarga.

"Lagi liburan berlima sekeluarga, habis makan melihat pesta, tiba-tiba mati lampu lalu ada ombak gede dari pantai. Panik langsung lari. Enggak kena air. Kondisinya gelap, jadi enggak ingat apa-apa . Posisinya memang sedang di pinggir pantai," ucap Bani usai pemakaman ibu dan adiknya.

Ia mengaku mengetahui adiknya, Tsyani, berada di puskesmas saat ada petugas mengumumkan foto adiknya di ponsel. Setelah itu ia dan adiknya dibawa ke Posko Tanjung Lesung. Di sana ia mendapat kabar ibu dan adiknya telah meninggal dunia. Sedangkan ayahnya masih hilang dan saat ini dalam pencarian.

"Mudah-mudahan ayah saya bisa diketemukan dengan kondisi selamat, kalaupun tidak mudah-mudahan segera ditemukan jasadnya dan semoga masuk surga," ucap Bani.




Simak juga video 'Ribuan Santri Probolinggo Gelar Doa Bersama untuk Korban Tsunami':

[Gambas:Video 20detik]

(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads