Korban: Sebelum Tsunami Datang, Ada Suara Dentuman Kayak Monster

Korban: Sebelum Tsunami Datang, Ada Suara Dentuman Kayak Monster

Guruh Nuary - detikNews
Senin, 24 Des 2018 15:18 WIB
Foto: Korban tsunami Selat Sunda, Rukmini (55). (Guruh Nuary-detikcom)
Jakarta - Korban tsunami Selat Sunda, Rukmin (55) menceritakan detik-detik saat dirinya bersama 24 keluarganya dihantam tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banten. Saat itu, Rukmin bersama keluarganya tengah mengisi liburan dengan menginap di Vila Kasvana pada Sabtu (22/12).

Warga yang tinggal Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan itu mengungkapkan, di sore hari sebelum tsunami datang dirinya bersama keluarga sempat bercerita tentang bencana tsunami. Saat makan malam, Rukmin bersama keluarga masih sempat mendokumentasikan erupsi Anak Gunung Krakatau yang tampak dari vila tempatnya menginap.

"Jadi kita sekeluarga ini liburan ya, malem itu pas makan malam, erupsinya gunung Krakatau itu kita masih foto-foto. Cuma juga pegawai-pegawai di situ ngomongnya 'nggak apa-apa Bu, itu gunungnya sudah dibolongi, jadi erupsinya sedikit-sedikit, nggak akan nyampe sini'," ujar Rukmin saat ditemui detikcom di RS Premier Bintaro, Kota Tangerang, Senin (24/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma sore itu kita nge-debatin aja, kalau kita kena tsunami mati semua," imbuhnya.


Hingga makan malam usai, Rukmin bersama keluarga sama sekali tidak merasakan tanda-tanda akan datangnya tsunami. Rukmin pun sempat menerima tamu di vila tempatnya menginap pada pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Rukmin kemudian lanjut bercerita santai bersama keluarga sambil menikmati suasana pantai dari vila.

"Kita ngobrol di depan vila, kita lagi ngobrol itu tenang banget. Jadi kita kan nggak ada curiga apa-apa gitu kan," tuturnya.

Sekitar pukul 21.10 WIB, seketika Rukmin bersama keluarganya yang tengah bersantai mendengar suara dentuman yang besar. Beberapa detik setelah dentuman tersebut gelombang besar pun datang menghantamnya.

"Itu pukul 21.10 WIB tiba-tiba (terdengar suara) 'dung' begitukan, aduh serem banget sudah kayak monster," ucap Rukmin.

Korban: Sebelum Tsunami Datang, Ada Suara Dentuman Kayak MonsterFoto: Penampakan Gunung Anak Krakatau usai tsunami (dok. Susi Air).
Gelombang besar yang tingginya melebihi tinggi bangunan vila tempat Rukmin menginap langsung menyapu Rukmin bersama keluarganya.

"Kami hanyut semua, saya merasa seperti di dalam akuarium yang atasnya air, bawah air, nggak bisa nafas kan. Saya sudah syahadat, zikir, sudah pasrah bangat deh. Saya mikir mungkin nyawa saya sebentar lagi mau diambil," Rukmin menceritakan kisahnya.

Hantaman ombak besar pertama itu kemudian disusul dengan hantaman ombak yang kedua. Hantaman ombak kedua tak sebesar hantaman ombak pertama. Namun, ombak kedua itu membuat Rukmin muncul ke permukaan air dan membuat dirinya terlempar ke atas tumpukan kayu yang mengapung.

"Tiba-tiba suami saya juga ada di situ juga (di atas tumpukan kayu). Begitu lihat (sekitar), anak saya juga ada di situ. Tapi yang namanya kaki saya ini susah banget mau digerakin, ternyata saya memar-memar di belakang sama di dada," ucapnya.


Rukmin bersama suami dan anaknya pun tiba di daratan setelah terlempar ke tumpukan kayu. Mereka langsung berlari menuju ke bukit yang dianggap aman dari terjangan ombak besar.

Saat tiba di bukit, Rukmin bersama keluarganya bertemu dengan pengelola vila tempatnya menginap. Rukmini bersama keluarga sempat takut saat hendak dibawa ke klinik terdekat karena takut klinik tersebut dekat dengan laut.

"Kita masih trauma juga kan. Jadi saat itu, anakku, saya, anak keponakan, dibawa ke klinik. Alhamdulillah lumayan memadai, paling tidak kan dipasang oksigen lah, sama cairan kan," paparnya.

Korban: Sebelum Tsunami Datang, Ada Suara Dentuman Kayak MonsterFoto: Pantai Carita setelah diterjang tsunami Selat Sunda (Andhika-detikcom).

Namun saat di klinik Rukmin melihat banyak darah korban lainnya yang berceceran.

"Minta dikasih kasur, kasurnya ada darah, udah, saya tidurin aja kan. Terus saya ngomong 'aduh ya Allah, ternyata begini ya rasanya kalau kita gak punya apa-apa ya'," katanya.

Rukmin lalu diberi pakaian ganti serta selimut oleh warga yang berada di klinik. Pagi harinya, setelah menunggu lama ambulans datang menjemput Rukmin bersama keluarganya yang selamat untuk kemudian dirujuk ke RS Premier Bintaro. Namun Rukmin harus kehilangan beberapa anggota keluarganya akibat peristiwa tersebut.

"Saya kehilangan ipar, anaknya ipar juga meninggal, cucu saya juga belum diketemukan. Yang sudah diketemukan (meninggal) itu ipar saya, anaknya 1, sama 2 suster, itu ditemukan meninggal (semua)," ungkapnya.


Rukmin menyayangkan tidak adanya peringatan dari pihak terkait akan adanya peristiwa tsunami.

"Itu kan kata BNPB atau BMKG, itu katanya dari pukul 21.00 WIB sudah ada peringatan, tapi kenapa nggak dikasih tahu ke kita. Itu kan ada juga katanya (wisatawan) yang di hotel yang airnya sudah masuk jam 21.00 WIB, itu mereka yang nginep, langsung naik bis terus langsung pulang. Itu kenapa nggak diumumin ke kita, harusnya kan diumumkan," paparnya.

"Kita ada 24 anggota keluarga. Jadi yang meninggal itu ada 2 suster, sama yang 3 belum ditemukan. Ada juga adik saya yang sekarang di Harapan Kita, itu sempet pegang mertua tapi lepas," imbuhnya.


Kisah Anak Rukmin, Abdurrasjid Juzar Lari ke Kamar Mandi saat Dengar Dentuman

Saat Rukmin bersama keluarga ngobrol di depan vila sesaat sebelum kejadian, anak laki-laki Rukmini, Abdurrasjid Juzar (18) tengah berada di dalam kamar vila bersama saudara sepupunya.

"Ya jadi kita sepupuan selesai makan kumpul di kamar mau main bareng. Lagi main bareng, denger tuh suara gemuruh ombak, 'apaan tuh apaan tuh', kita langsung masuk kamar mandi bareng, pegangan semua," kata Abdurrasjid.

Korban: Sebelum Tsunami Datang, Ada Suara Dentuman Kayak MonsterFoto: Anak Rukmin, Abdurrasjid Juzar (Guruh Nuary-detikcom).

Saat Abdurrasjid bersama saudara sepupunya tengah berpegang bersama di dalam kamar mandi, seketika kamar mandi tempatnya berlindung hancur dihantam ombak. Dia bersama sepupunya pun langsung terpencar.

"Sudah nggak tahu misah ke mana, sudah ke sana sini, nggak tau nih saya ada ke tusuk apa, terus dah agak reda saya pegang pohon," tuturnya.

Korban: Sebelum Tsunami Datang, Ada Suara Dentuman Kayak MonsterFoto: Pantai Tanung Lesung setelah dihantam tsunami (Faiq Hidayat/detikcom).
Abdurrasjid kemudian bertemu dengan ibu dan ayahnya dan langsung berlari bersama ke atas bukit. Setelah 1 jam menunggu di bukit, dia bersama ibu dan ayahnya dibawa menggunakan kendaraan pikap ke puskesmas.

"Itu di situ (puskesmas) minta cairan buat bersihin luka dikit-dikit. Sampe pagi nunggu ambulans juga lama. Pas sekitar pukul 09.00 WIB baru nih di anter ke Jakarta," imbuhnya.



Simak juga video 'Tangis Keluarga Pecah Saat Melihat Jenazah Korban Tsunami':

[Gambas:Video 20detik]

(nvl/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads