Rekaman video pemandangan Gunung Anak Krakatau didapatkan oleh Tim Patroli Kepulauan Krakatau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang diunggah di akun Instagram resminya, @krakatau_ca_cal, Minggu (23/12/2018).
Video itu adalah rekaman pemandangan Anak Krakatau pada Sabtu (22/12), pukul 17.22 WIB, atau sekitar 3,5 jam sebelum erupsi pukul 21.03 WIB yang diduga turut menyebabkan tsunami kawasan Selat Sunda di Banten dan Lampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tim Patroli juga melihat abu vulkanik warna hitam pekat mengarah ke timur laut dan timur. Erupsi itu disertai suara yang menggetarkan bangunan pos.
"Suara dentuman juga terdengar cukup keras yang menyebabkan pos jaga Pulau Panjang tersebut bergetar," kata KPHK Kepulauan Krakatau.
Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan ombak terpantau tenang. Tinggi kolom abu lebih dari 1.500 m di atas puncak. Erupsi itu terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 58 mm dengan durasi kurang-lebih 5 menit 21 detik.
Erupsi 22 Desember yang disebut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sehubungan dengan tsunami, adalah erupsi yang terjadi pada pukul 21.03 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai tsunami itu adalah kombinasi dua faktor, longsoran bawah laut, dan gelombang pasang bulan purnama. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih mendalami apakah ada kaitan antara aktivitas Gunung Anak Krakatau dan tsunami di Anyer atau tidak.
Simak Juga 'Laut Pasang + Longsor Bawah Laut Gunung Anak Krakatau = Tsunami Anyer':
(dnu/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini