BNPB: Tsunami Selat Sunda Diduga karena Kombinasi 2 Faktor Alam

BNPB: Tsunami Selat Sunda Diduga karena Kombinasi 2 Faktor Alam

Usman Hadi - detikNews
Minggu, 23 Des 2018 15:51 WIB
Kondisi Pantai Anyer pasca diterjang tsunami (Foto: Grandyos Zafna)
Yogyakarta - BNPB menduga penyebab tsunami di Selat Sunda tadi malam yakni karena kombinasi dua faktor alam. Pertama longsoran bawah laut akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau, kedua fenomena gelombang pasang karena bulan purnama.

"Kemungkinan penyebabnya adalah adanya longsoran bawah laut akibat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, yang kemudian bersamaan dengan gelombang pasang karena bulan purnama," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Kantor BPBD DIY, Minggu (23/12/2018).

Sutopo menjelaskan, awalnya BMKG menyebut bahwa peristiwa yang terjadi di Selat Sunda adalah gelombang pasang. Namun akhirnya BMKG meralat pernyataannya, dan menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi adalah tsunami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tsunami betul-betul menerjang wilayah Pantai di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lampung Selatan. Tsunami menerjang ketinggian kalau berdasarkan laporan masyarakat, laporan BPBD, antara 2 sampai 3 meter," paparnya.


Adapun tsunami tersebut terjadi secara tiba-tiba, tidak ada peringatan dini dari BMKG maupun BNPB. Sementara gempa bumi juga tidak terdeteksi.

"Jadi tidak ada gempa pada saat itu, memang tidak ada gempa. Kami juga memantau kondisi yang ada baik sifatnya lokal maupun yang di Samudra Hindia tidak ada gempa," ungkapnya.


Sejumlah warga menjadi korban dalam peristiwa ini. Menurut Sutopo jumlah korban masih bisa bertambah. Kini pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan. "Kita masih melakukan pendataan, kami sampaikan kronologis dulu," tutupnya.


Saksikan juga video 'Laut Pasang + Longsor Bawah Laut Gunung Anak Krakatau = Tsunami Anyer':

[Gambas:Video 20detik]

(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads