Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, mengatakan sedang berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait temuan macan itu.
"Kami berkoordinasi terus dengan BKSDA. Kandang sudah kami siapkan khusus untuk macan tersebut," kata Bimo kepada wartawan, Sabtu (22/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya kandang itu terpisah dengan hewan lainnya, biar tidak berantem nanti," ujarnya.
Bimo mengaku belum mengetahui apakah hewan liar itu akan menjadi koleksi TSTJ. Dia menyerahkan keputusan tersebut kepada BKSDA.
"Terserah nanti keputusannya bagaimana. Kalau dititipkan di sini ya kami siap. Tapi tidak menutup kemungkinan nanti akan dikembalikan ke habitatnya," kata dia.
Baca juga: Macan Lawu Sudah Memangsa 34 Ekor Kambing |
Diberitakan sebelumnya, macan tutul muncul di lereng Gunung Lawu sejak awal November di Tawangmangu kemudian di Jatiyoso. Sudah puluhan kambing menjadi korban macan tutul.
Warga bersama BKSDA kemudian memasang perangkap. Baru pagi tadi macan tutul itu masuk perangkap. Namun diduga masih ada macan lain yang masih berkeliaran.
Tonton juga video '3 Ekor Macan Tutul Jawa Tertangkap Kamera':
(bai/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini