Lima bangunan tersebut yakni Gedung Kantor BNI, Toko Tas Elizabeth, Proyek Basement RS Siloam dan dua rumah di sekitar lokasi. Namun, Gedung Kantor BNI sempat meminta jenset untuk menyalakan listrik sementara, saat mengevakuasi barang berharga.
"Secara umum bahwa ada 5 pelanggan yang minta diputus dan minta tidak dialiri listrik," kata Senior Manager General Affairs PLN Jatim Dwi Suryo Abdullah saat ditemui di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (21/12/2018).
Saat ditanya kapan aliran listrik di area jalan akan dialiri kembali, Dwi mengaku masih menunggu Jalan Gubeng selesai diperbaiki. Namun selain lima bangunan yang listriknya mati, seluruh aliran listrik pada bangunan di sekitar Gubeng masih menyala.
"Kalau untuk di jalan itu tentunya menunggu sampai jalan tersebut aman untuk dipasang. Tetapi tadi saya sampaikan, tinggal lima pelanggan saja yang minta diputus," imbuh Dwi.
![]() |
Dwi menambahkan saat mendengar kabar amblesnya Jalan Gubeng, pihaknya langsung melakukan penyisiran aliran listrik yang aman dan sebaliknya. Jika ada listrik yang alirannya dinilai berbahaya, pihaknya segera melakukan isolasi dan memindahkan aliran listrik melalui rute yang lebih aman.
Upaya ini, lanjut Dwi, bahkan telah rampung di pagi harinya. Sehingga, selain lima bangunan ini, sudah tak ada lagi warga yang tak teraliri listrik.
"Sudah ada, kita lakukan manuver. Malam hari 1 jam kemudian setelah ambles, kita hadir. Pagi sudah bisa dinyalakan. Kita amankan sehingga tidak ada pelanggan yang diluar lima bangunan tadi yang kita sebutkan, yang tidak dapat aliran listrik," pungkasnya.
Saksikan juga video 'Penjelasan BNPB Soal Amblesnya Jalan Gubeng':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini