Polisi Buru Pelaku Klithih Bersajam yang Kejar Pegawai SPBU Bantul

Polisi Buru Pelaku Klithih Bersajam yang Kejar Pegawai SPBU Bantul

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 20 Des 2018 18:12 WIB
Lokasi kejadian di Jalan Bantul. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Bantul - Polisi belum menerima laporan terkait aksi kekerasan jalanan atau klithih di SPBU Bantul, Rabu (19/12) dini hari. Meski begitu, polisi tetap mengejar dua pelaku yang terekam kamera CCTV.

"Sampai sekarang juga di Polsek (Sewon) dan Polres (Bantul) juga belum ada laporan resmi, kalau yang benar harusnya laporan. Tapi yang jelas tetap kita cari pelakunya, dan saat ini kita terus pelajari rekaman CCTV-nya," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Rudy Prabowo saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (20/12/2018).

Selain berupaya menangkap pelaku, lanjut Rudy, polisi terus berkomunikasi dengan korban agar mau melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang masih percobaan anirat (aniaya berat atau Klithih), korban juga tidak luka sama sekali dan sudah kerja lagi. Tapi untuk menekan niat pelaku beraksi lagi tetap akan kita cari pelakunya," ucapnya.

Seperti diketahui, aksi klithih menimpa seorang karyawan SPBU di Bantul. Aksi itu diawali lemparan batu oleh pelaku terhadap karyawan bernama Tri Handoko (38) yang saat itu sedang duduk di dekat salah satu mesin SPBU Rabu (19/12) dini hari.


Handoko mengatakan, saat dirinya sedang duduk di samping mesin SPBU yang berada di dekat pintu keluar dia melihat dua orang yang berboncengan motor masuk ke dalam SPBU di Jalan Bantul KM 7,5, Dusun Pucung, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul.

"Kejadiannya itu jam 3 (dini hari) kurang 15, jadi saat itu saya jaga malam dan ada motor masuk lewat pintu keluar. Saya kira mau beli bensin ternyata malah ada melempar batu warna putih agak besar ke sini, melaju ke arah selatan (pintu masuk SPBU)," katanya kepada wartawan saat ditemui di SPBU Jalan Bantul KM 7,5, Kamis (20/12/2018).

Handoko mengatakan batu yang dilempar pelaku tak mengenainya. Dia kemudian mencari batu itu dan berniat membalas melemparkannya ke pelaku.


Handoko berniat membalas karena kedua pelaku berhenti di depan pintu masuk SPBU setelah melempar batu kepadanya.

"Pas mau tak ambil (batunya) dan tak lemparin lagi (ke dua orang pelaku) ternyata malah mengeluarkan sajam seperti parang sambil bilang 'Arep ngopo kowe?' (Mau apa kamu?)," ucapnya.

Mendapati hal tersebut, Handoko berupaya menyelamatkan diri karena tidak ingin menjadi korban penganiayaan.

"Terus saya lari keluar Pom (Pintu keluar SPBU) dan dikejar (dua pelaku yang pakai motor sambil bawa sajam), saya larinya memutar sampai pintu masuk dan dua orang itu langsung pergi lurus ke arah utara. Jadi tidak sempat itu (Menyabetkan sajam ke arah Handoko)," katanya.

Dia mengaku tak ingat persis ciri-ciri kedua pelaku.

"Yang jelas kedua orang itu pakai motor matic scoopy warna hitam, kalau detailnya tidak tahu karena berlangsung cepat sekali kejadiannya," ujarnya. (sip/sip)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads