Kampanye Anti-Narkoba, 4 Pria Paruh Baya Ini Lari Bali-Jakarta

Kampanye Anti-Narkoba, 4 Pria Paruh Baya Ini Lari Bali-Jakarta

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 20 Des 2018 07:08 WIB
Gatot berlari dalam guyuran hujan di Semarang. (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang - Hujan deras mengguyur Kota Semarang bagian Barat pagi ini. Seorang pria dengan menggunakan jas hujan oranye berlari membelah hujan dengan harapan segera tiba di Jakarta dan menularkan semangat anti narkoba ke generasi muda.

Dia adalah Gatot Sudariyono, pria 57 tahun yang menjadi salah satu pelari GWK-GBK. Gatot sudah mulai berlari sejak 1 Desember 2018 lalu dari Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali untuk menuju Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada tanggal 30 Desember 2018.

Hari ini ia bersama pelari ultra maraton lainnya memulai start dari kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah Jalan Madukoro Semarang. Mereka dilepas oleh Kepala BNNP Jateng, M Nur. Sejumlah pelari lokal dari Semarang Runner juga terlihat ikut mengiringi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dari tanggal 1 Desember, ini hari ke-20, akan finish di GBK 30 Desember. GBK kemarin sukses menjadi tempat Asian Games dan Asian Para Games, sedangkan GBK menjadi simbol spiritual yang tahun ini baru saja diresmikan," kata Gatot di kantor BNNP Jateng, Kamis (20/12/2018).


Ayah 2 anak ini memiliki misi kampanye anti narkoba dalam larinya ratusan kilometer. Ia ingin membantu BNN dan pihak berwenang lainnya seperti kepolisian dan Kemensos untuk menghindarkan narkoba dari generasi muda dengan bukti dirinya yang sudah 57 tahun namun tetap bugar tanpa narkoba.

"Lewat lari ini kan komunitasnya banyak, event yang terselenggara juga banyak. Semua Kabupaten Kota yang kita lalui punya komunitas. Bersama merekalah kita bantu BNN, kita galang komunitas sehat," tegasnya.

Gatot, Adel Johan (57), Suparmin (37), Cokro Sumarno (47), setiap harinya berlari sekitar 50 kilometer. Setiap di titik pemberhentian mereka akan disambut dan dilepas oleh BNN setempat. Sejumlah anggota komunitas lari lokal akan ikut mengiringi sampai pemberhentian berikutnya atau sampai ke perbatasan.

"Setelah Semarang ini kita berhenti di Batang. Kita harus keluar Jateng dalam 4 hari," katanya.

Etape dibagi sesuai dengan provinsi yaitu 5 etape yang dilalui Gatot. Setiap harinya, Gatot akan menulis catatan pengalaman dari tempat-tempat yang dilalui dan diposting dalam blog pribadinya.

"Kalau etapenya itu dibagi Denpasar-Surabaya, Surabaya-Jogja itu melalui 3 makam presiden, kemarin Jogja-Semarang, ini Semarang-Bandung mungkin habis 7 hari, dan terakhir Bandung-Jakarta," ujarnya.


Pukul 05.15 WIB, kepala BNNP Jateng mengibarkan bendera start dan para palari mulai melangkahkan kaki mereka. Gerimis mulai menetes dan tidak butuh waktu lama menjadi hujan deras. Gatot yang memilih berlari paling belakang langsung memakai jas hujannya.

"Semangat," teriak Gatot sambil mengepalkan tangannya dan berlari.

Kepala BNNP Jateng, M Nur mengatakan, kampanye yang dibawa Gatot beserta kawan-kawan itu cukup penting untuk menunjukkan ke para pemuda agar menghindari narkoba supaya tetap sehat. Karena kondisi peredaran narkoba di Indonesia saat ini memperihatinkan, termasuk di Jawa Tengah meski penindakan sudah berkali-kali dilakukan.

"Bayangkan, 57 tahun masih bisa berlari seperti itu, dia ini tanpa narkoba. Jadi katakan tidak pada narkoba," tegas Nur. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads